SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Massa perusuh di sekitar Gedung Bawaslu pada 21 Mei 2019 menggunakan benda-benda mematikan untuk menyerang polisi yang bertugas. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri Muhammad Iqbal.

“Bukan hanya menggunakan benda-benda kecil kecil, tetapi benda-benda mematikan,” kata Iqbal dalam keterangan pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Iqbal sebagaimana diberitakan Antara menyebutkan, bom molotov yang dilemparkan ke arah petugas, bila mengenai kepala, dan cairannya tumpah, pasti menyebabkan terbakar di sekujur tubuh.

Petasan roket yang diterbangkan itu juga berbahaya dan mematikan, batu sebesar “conblock” sudah dipersiapkan, katanya.

“Ada juga panah beracun, kelewang, pedang, dan lain-lain,” kata Iqbal didampingi Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi dan sejumlah perwira Polri.

Iqbal mengaskan massa segmen dua itu sangat berbeda dengan massa segmen satu yang berunjuk rasa secara damai dan tertib.

“Kami bahkan memberikan toleransi kepada massa segmen satu ini untuk berbuka puasa bersama, dan setelah pukul 21.30, baru mereka membubarkan diri,” katanya.

Sementara massa kedua berdatangan sekitar 500 orang dan berkumpul di depan dan di samping Bawaslu dengan menyerang petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya