SOLOPOS.COM - Sekelompok santri diamankan oleh Polres Nganjuk dan dititipkan sementara di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012). Sebanyak 49 santri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhfiya, Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk diamankan Polres Nganjuk karena diduga terlibat jaringan teroris. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Sekelompok santri diamankan oleh Polres Nganjuk dan dititipkan sementara di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012). Sebanyak 49 santri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhfiya, Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk diamankan Polres Nganjuk karena diduga terlibat jaringan teroris. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

NGANJUK — Aparat Polres Nganjuk Jatim masih memeriksa Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhfiya, Nasiruddin Ahmad alias Landung Tri Bawono (34), asal Sukoharjo, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami masih periksa di kantor. Kami juga mengamankan para santri, mengantisipasi tindakan anarkis,” ujar Kapolres Nganjuk AKBP AKBP Anggoro Sukartono di Nganjuk, Selasa (13/11/2012).

Ia mengatakan polisi belum mengambil kesimpulan tentang pondok tersebut, apakah terkait dengan jaringan teroris atau bukan. Saat ini, petugas masih mendalami tentang jaringan pondok tersebut.

Pihaknya juga mengatakan, pengamanan itu dilakukan karena menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang mengaku keberatan dengan keberadaan pondok itu. Mereka resah, dan dikhawatirkan akan terjadi tindak anarkis, sehingga petugas mengamankan mereka.

Ia juga menyebut, sejumlah barang bukti sudah diamankan petugas, di antaranya buku-buku tentang serta rekaman dari VCD yang mengarah ke jihad, bambu runcing, pisau, mata panah, dan sejumlah barang bukti lainnya.

Sementara itu, pengamanan di lokasi Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, sampai saat ini masih ketat dilakukan. Namun, penjagaan tidak dilakukan seketat sebelumnya. Terdapat petugas dari Polres Nganjuk yang dibantu oleh petugas dari TNI. Lokasi pondok juga terlihat lengang, karena seluruh penghuni dan pengasuh dibawa petugas.

Para santri yang jumlahnya 49 orang itu dibawa ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk. Mereka ditampung di lokasi itu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Sementara itu, Ketua BPBD Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo mengatakan hanya menyiapkan lokasi untuk penampungan mereka. Pihaknya menyediakan berbagai keperluan untuk para santri tersebut di antaranya untuk makan, minum, serta ibadah.

“Ini terkait dengan bencana sosial, dan kami membantu untuk menampung mereka. Kami juga sudah sediakan berbagai macam keperluan untuk ibadah, bahkan Alquran,” kata Gunawan.

Ia juga mengaku tidak mengetahui sampai kapan para santri itu akan ditampung. Ia hanya menyediakan keperluan sampai masalah ini selesai.

Sebelumnya, sekitar 50 penghuni pondok termasuk pengasuh dievakuasi petugas dari tempat mereka tinggal. Warga sekitar keberatan dengan aktivitas mereka, yang dinilai mencurigakan. Selain mengaji, mereka juga dilatih ilmu bela diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya