Wonogiri (Solopos.com)–Polres Wonogiri masih kesulitan mengungkap motif pembunuhan yang menggemparkan warga Lingkungan Gubukan, Kelurahan Beji, Nguntoronadi, Selasa (22/3/2011) petang. Hingga Rabu (23/3/2011), pelaku pembunuhan, Slamet, belum bisa dimintai keterangan.
Sementara istri korban, Mariyem, juga belum bisa ditanyai. Selain karena masih menderita akibat luka bacokan yang didapatnya saat kejadian, juga karena masih berduka atas meninggalnya sang suami, Martono Yatno dalam peristiwa itu. Polisi akan menunggu sampai kondisi fisik dan psikisnya membaik sebelumnya mengajukan pertanyaan terhadap Mariyem.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kasatreskrim Polres, AKP Sugiyo, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Nanang Avianto, kepada wartawan, Rabu mengungkapkan sejak dibawa ke Polres, tim penyidik sudah berusaha meminta keterangan pelaku, Slamet. Tapi setiap kali ditanyai, jawaban yang diberikan Slamet tidak nyambung.
Hal ini menguatkan dugaan bahwa Slamet memang mengalami gangguan jiwa. Polisi pun berencana memeriksakan Slamet ke rumah sakit jiwa.
“Kami akan tunggu satu-dua hari ini, kalau belum juga bisa dimintai keterangan, maka kami akan membawanya ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa. Sejauh ini setiap kali ditanya, jawabannya ngalor ngidul nggak jelas,” ungkap Kasatreskrim AKP Sugiyo, mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Nanang Avianto, kepada wartawan.
Sebelumnya, Slamet secara membabi buta melakukan pembantaian terhadap Martono Yatno dan istrinya, Selasa petang hingga membuat Yatno tewas dan Mariyem luka parah.
shs