SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Polisi masih mendalami motivasi Gayus Tambunan ke Bali. Apalagi dalam pengakuan awal Gayus mengaku tidak hobi tenis, dia memilih golf. Polisi pun akan mengungkap apa sebenarnya tujuan Gayus ke Bali.

“Penyidik pasti menanyakan ke Gayus,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Ketut Yoga Ana di Gedung PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (18/11).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun Yoga enggan mengungkapkan lebih lanjut. Dia hanya memastikan apapun yang dilakukan Gayus di Bali akan diungkap. “Nanti kita tanyakan setelah penyidik memeriksa intesif,” tambahnya.

Apakah akan memeriksa tokoh politik yang diduga bertemu Gayus? “Kami ucapkan terima kasih atas semua saran, kemudian mungkin ada logika saran atau spekulasi di masyarakat, saya tegaskan penyidik tidak bisa bekerja tanpa fakta-fakta. Pembuktian bukti hukum yang ada itu, menjadi landasan penyidik untuk mengerjakan kasus,” tutupnya.

Dalam berita Kompas Jumat (12/11) disebutkan Kompas memperoleh informasi pada Sabtu pagi, Abrizal Bakrie atau Ical disebut-sebut bertemu dengan Gayus di sebuah resort yang dimiliki seorang politisi Golkar. Ical diduga didampingi oleh Fuad Hasan Masyhur, Ketua bidang informasi dan penggalangan opini DPP Golkar yang juga pemilik travel haji dan umrah yang terkenal.

Sementara Ical meminta semua pihak berhenti menebar isu pertemuannya dengan mafia pajak Gayus Tambunan di Bali. Ical membantah adanya pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanyalah bentuk intrik politik.

“Isu itu saya kira sesuatu yang tidak layak kita teruskan, itu suatu bentuk intrik politik dan itu tidak ada gunanya dan tidak ada manfaatnya untuk bangsa yang produktif,” ujar Ical usai salat Idul Adha di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (17/11).

Menurut Ical, intrik tersebut sengaja ditebar oleh kalangan yang takut dengan kekuatan Golkar. Ical meminta pihak yang menebar intrik untuk memilih jalan persahabatan membangun bangsa.

“Karena trik politik seperti itu harus diganti dengan pertukaran sesuatu ide dan gagasan untuk bangsa kita kedepan. Wajar saja dalam posisi Ketum Golkar yang dilihat kemajuan Golkar begitu besar mereka takutkan, mereka takut pada kemenangan Golkar di 2014 nanti,” kata Ical.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya