SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Mabes Polri mengaku sedang memburu pelaku penyebar video tersangka dosen sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet saat menyanyikan Mars ABRI yang diplesetkan dan viral di media sosial.

Robertus Robet ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri karena dianggap telah menghina TNI pada saat berorasi dalam Aksi Kamisan (28/2/2019). Saat itu, Robertus menyanyikan lagu yang pernah populer di era aktivis era 1998.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan Polri tengah memprofil pelaku penyebar video tersebut hingga viral di media sosial. Menurut Dedi, ada beberapa akun media sosial yang memviralkan video tersebut melalui Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram.

“Polri masih melakukan profiling terhadap pelaku penyebar video itu. Penyebar video masih kami identifikasi,” tuturnya, Jumat (8/3/2019).

Dia memastikan Polri tidak hanya akan memproses hukum dosen UNJ tersebut. Polri juga mengincar sejumlah pihak yang diduga turut serta menyebarkan video Robertus Robet saat tengah menyanyikan lagu yang diduga menghina institusi TNI.

“Penyidik akan bertindak seperti ke penyebar berita hoaks lainnya,” katanya.

Sebelumnya, dosen Ilmu Sosiologi Robertus Robet telah ditangkap di rumahnya yang beralamat di Mutiara Depok Blok NC No. 7 RT10/13, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/3/2019), sekitar pukul 23.30 WIB. 

Penangkapan itu dilakukan berdasarkan surat pemberitahuan penangkapan tersangka Nomor: B/335/III/2019/Dittipidsiber tertanggal 7 Maret yang ditandatangani oleh Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber, Kombes Pol Rickynaldo Chairul. 

Setelah ditangkap, Robertus Robet resmi menjadi tersangka karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dengan menyanyikan lagu yang menjadi viral di media sosial.

Robertus Robet sendiri telah memberikan klarifikasi melalui Facebook mengenai lagu yang dinyanyikan pada saat Aksi Kamisan di depan Istana Negara beberapa waktu lalu. Robet memastikan dirinya tidak mengarang lagu tersebut, namun hanya menyanyikan lagi lagu yang sempat populer di kalangan aktivis era 1998.

“Lagu itu saya maksudkan untuk kritik ABRI di masa lampau, bukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) di masa kini, apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi dan institusi TNI,” kata Robet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya