SOLOPOS.COM - AKBP Idha Endri Prastiono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/9/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA — Bripka Harahap dinilai sebagai korban dalam kasus penangkapan dirinya bersama dengan atasannya yakni AKBP Idha Endi Prasetyono di Kuching, Serawak, Malaysia, beberapa waktu lalu. Bersama Idha, Harahap terseret dugaan keterlibatan dengan jaringan narkoba internasional.

“Bripka Harahap menjadi korban atas loyalitasnya terhadap atasan,” kata Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Arief Sulistyanto, Jumat (19/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, dia menjelaskan Bripka Harahap bertugas di Polsek Entikong, Kalimantan Barat, dan menjalankan fungsi sebagai border. Dia juga membantu pengkoordinasian antara Polri dengan Polis Di Raja Malaysia.

Kendati demikian, keberadaannya di luar negeri tanpa seizin atasan merupakan tindak indisipliner. “Kok keluar negeri Kapolda tidak tahu. Padahal Kapolda saja harus izin ke Kapolri,” jelas Arief.

Hingga kini, lanjutnya, motif kepergian AKBP Idha ke Kucing masih belum jelas. Menurut pengacara Idha, kata Arief, tersangka ingin membeli obat untuk istrinya yang hanya ada di Kuching, Serawak, Malaysia.

Pada 29 Agustus 2014 lalu, AKBP Idha menumpang maskapai Mas Wings dari Pontianak menuju Kuching, Malaysia. Idha check in pada saat penumpang lainnya sudah boarding dengan alasan terburu-buru.

Kemudian, Idha menelpon Bripka Harahap untuk menjemput dirinya di Bandara Kuching. Keduanya tidak mendapatkan izin dari atasan atas keberadaannya di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya