Solopos.com, JAKARTA — Dua polisi yang ditangkap Malaysia akibat dugaan penyalahgunaan narkoba, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap, dipastikan merupakan agen dari jaringan narkoba internasional. Baca: AKBP Idha Endri Prastiono Sudah Lama Diincar BNN.
Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F. Sompie, Sabtu (6/9/2014). Dia mengatakan kedua anggota Polri yang ditangkap tersebut hanya sebagai demand dari Chusi, wanita yang menjadi kurir narkoba asal Flipina yang ditangkap di Kuala Lumpur, Malaysia. Baca: Istri AKBP Idha Endri Prastiono Diduga Anggota Jaringan Narkoba Internasional.
Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!
“Jadi mereka cuma agen-agen saja dalam jaringan bukan pentolan atau sebagai mastermind-nya,” jelasnya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Sabtu (6/9/2014).
Sabu seberat 3,1 kg yang disita kepolisian Malaysia dari Chusi tersebut, sambungnya, akan diserahkan ke AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap yang kemungkinan akan dipasok ke Pontianak, Kalimantan Barat. Penangkapan kedua personel Polri itu, kata Ronny, telah memutus rantai pasok narkoba ke Pontianak sementara waktu.
Namun, hal itu tidak akan berlangsung lama jika keduanya tidak insyaf, ataupun sungguh-sungguh berhenti dari kegiatan haram tersebut. “Meskipun nanti keduanya ditahan, untuk memutus tidak akan mudah karena pasti ada oknum lain yang akan berperan menggantikan keduanya,” ujar Ronny.
Seperti yang diketahui, pada Jumat (29/8/2014), AKBP Idha Endri Prastionodan Bripka MH Harahap dari Polsek Entikong, Kalbar ditangkap oleh PDRM di Kuching, Serawak, Malaysia. Penangkapan atas keduanya merupakan pengembangan kasus dari ditangkapnyaseorang warga negara Filipina oleh PDRM di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
