Jakarta [SPFM], Tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan beberapa kejanggalan dalam insiden berdarah di Kecamatan Lumbu, Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 24 Desember lalu. Anggota Komnas HAM melalui sambungan telepon dari Bima, malam ini mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi aparatur di lapangan menembak warga yang sudah menyerah.
Menurut Nur Kholis, penembakan terhadap warga yang sudah menyerah itu terjadi di Pelabuhan Sape dan sekitarnya. Berdasarkan informasi yang diterimanya sebanyak tiga orang yang meninggal dunia yakni Arif Rahman, 19 tahun, Syaiful, 17 tahun, dan Arifuddin Arrahman. Komnas HAM juga menemukan sebanyak 15 warga terluka, baik karena tembakan maupun karena kekerasan. Bentrokan antara warga dan polisi di Bima bermula saat warga dari berbagai kelompok memblokir Pelabuhan Sape. Mereka memprotes Bupati Bima Ferry Zulkarnain yang memberi izin penambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara. [tempo/dtp]
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda