SOLOPOS.COM - Ilustrasi teroris (JIBI/Solopos/Dok.)

Penembakan dialami para polisi di Tuban saat mencoba menghentikan mobil yang ditumpangi sejumlah orang yang diduga anggota jaringan teroris.
.
Semarangpos.com, SEMARANG – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang menelusuri jejak pemilik mobil Daihatsu Terios berpelat nomor H 9037 BZ yang ditumpangi empat terduga teroris yang melakukan penembakan terhadap polisi di Tuban, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (8/4/2017).

Dilansir laman berita Antara, pada STNK mobil yang berhasil disita aparat kepolisian Tuban tertulis mobil itu merupakan milik Hariyanto, warga Genuk Krajan VII RT 003/RW 004, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hal itu membuat aparat Polrestabes Semarang menugaskan anggota untuk mencari orang sekaligus alamat yang tertera dalam STNK mobil yang digunakan para terduga teroris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Candisari Semarang, Iptu Dhayita Daneswari, mengatakan anggotanya telah melakukan penelusuran alamat yang tertera dalam STNK itu. Meski demikian, pihaknya tidak bisa menemukan pemilik mobil yang digunakan para terduga teroris yang melakukan penembakan terhadap polisi.

“Sudah didatangi alamatnya, tapi nama yang ada di STNK mobil itu sudah pindah,” kata Dhayita seperti dilansir laman berita Antara, Sabtu.

Sementara itu, Ketua RT 003/RW 004, Candisari, Kota Semarang, Mawardi Iskak membenarkan alamat yang tertera tersebut ditinggali oleh Hariyanto. “Hariyanto ini menantu warga Suranto, warga setempat,” katanya.

Namun, Mawardi menyebutkan jika seluruh keluarga yang tercatat tinggal di rumah beralamat itu telah pindah sejak tiga tahun lalu.

Adapun mengenai mobil Terios putuh milik Hariyanto, Mawardi mengaku belum pernah melihatnya di lingkungan tersebut.

Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polres Tuban mengamankan sebuah mobil Toyota Terios berwarna putih mencurigakan yang akan melintas di Jalur Tuban arah Semarang di Desa Beji, Kabupaten Tuban, Jatim, Sabtu.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan pengamanan mobil berawal dari anggota kepolisian yang menghentikan beberapa kendaraan karena ada kegiatan pengamanan setelah penangkapan terduga teroris di Lamongan.

“Tapi, lima penumpang yang ada di dalam mobil Terios ini malah keluar dan salah satunya menembak anggota kepolisian. Beruntung tidak ada yang terluka,” kata Barung.

Dia menjelaskan setelah menembak petugas, pelaku melarikan diri ke arah permukiman penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya