SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>–Seratusan anggota kepolisian dan organisasi kemasyarakat (ormas) di Sukoharjo berkumpul di Gereja Kriten Jawa (GKJ) Sukoharjo, di Jalan Pemuda, Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (6/4/2018).</p><p>Mengenakan seragam khas masing-masing mereka beraksi sesuai tugasnya. Sebagian menyapu halaman, sebagian yang lain memotong ranting pohon turus jalan dan di belakang gereja sebagian elemen masyarakat mengecat dinding Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).</p><p>Mereka berbaur dan tak ada sekat saat membersihkan sampah dan mengecat dindik MCK. Kapolsek Sukoharjo, AKP Parwanto bersama anggota Banser memanjat pohon memotong ranting dengan mesin pemotong kayu atau serkel.</p><p>Sementara anggota yang lain menyapu halaman dan mengecat dinding lingkungan GKJ. Kapolsek mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, menjelaskan kerja bakti bersama elemen masyarakat bukan bentuk pencitraan anggota kepolisian tetapi program Kapolri agar anggota polisi dekat dengan ulama dan tokoh agama.</p><p>&ldquo;Kerja bakti ke tempat-tempat ibadah rutin dilakukan setiap Jumat secara bergilir. Semakin dekat dengan ulama dan tokoh agama diharapkan permasalahan yang muncul bisa diselesaikan secara proporsional.&rdquo;</p><p>Diakuinya belakangan ini muncul permasalahan mengarahkan ke tokoh agama. Tokoh agama merupakan simbol yang memiliki pengikut. &ldquo;Sering bertemunya tokoh agama diharapkan bisa meredam pengikut agar tidak terpancing emosi dalam menghadapi permasalahan. Bersatu padu di antara umat beragama yang berbeda mewujudkan NKRI. Termasuk kegiatan [kerja bakti] ini dibantu oleh umat muslim dan ormas Islam,&rdquo; jelasnya.</p><p>Keterpaduan tidak hanya seremonial tetapi aksi nyata dengan menggelar kerja bakti bersama-sama melibatkan seluruh elemen masyarakat. Kegiatan kerja bakti bareng menjadi simbol bersatu padu di antara umat beragama Sukoharjo menuju Indonesia Maju dan menepis aksi adu domba terhadap umat beragama.</p><p>Komandan Satuan Koordinator Rayon (Kasatkorrayon) Banser Patriot Sukoharjo, Purwadi dan Pendeta GKJ Sukoharjo, Idi Bangun Mulyono, mengapresiasi upaya kerukunan antarumat di Sukoharjo. Idi Bangun, menegaskan kerukunan tak hanya teori di mimbar tetapi dipraktikkan dalam kehidupan keseharian, salah satunya bekerja bakti bersama-sama di tempat ibadah agama lain.</p><p>&ldquo;Kami senang perjumpaan langsung seperti ini [kerja bakti] sebagai wujud kerukunan antarumat beragama. Kerukunan bukan teori di mimbar tetapi realitas kemasyarakatan,&rdquo; ujar pendeta Idi.</p><p>Dia menyatakan dirinya bersama umatnya siap diajak melakukan kegiatan serupa ke tempat ibadah lain. &ldquo;Upaya kepolisian mengajak ormas dan elemen masyarakat bersama-sama bekerja bakti wujud kerukunan sejati demi NKRI. Jumlah kerja bakti hari ini [Jumat] terbesar selama ini dengan melibatkan ekstern. Kegiatan kerja bakti terdahulu hanya internal kodim, polisi dan sebagainya.&rdquo;</p><p>Sedangkan Kasatkorrayon Banser Patriot Sukoharjo, Purwadi, menyatakan lima personel dilibatkan pada kerja bakti bersama. Menurutnya Islam adalah Rahmatan Lilalamin. <br />&ldquo;Aksi nyata ini menunjukkan upaya menjaga kesatuan dan persatuan NKRI serta menjalin ukhuwah Islamiyah agar tidak terpecah belah. Kerja bakti di GKJ Sukoharjo menunjukkan kebersamaan menjaga NKRI dari perpecahan dan sebagai antisipasi pemecah belah masyarakat,&rdquo; ujarnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya