Boyolali [SPFM], Seorang remaja di Boyolali diduga melakukan perakitan bom menggunakan tabung gas elpiji. Si perakit mengaku mengetahui cara perakitan itu, dari seseorang yang dikenalnya di jejaring social. Bahkan dia mengaku pelatihan itu dilakukan dengan cara dipandu melalui obrolan via chatting. Petugas Labfor Polri dari Semarang, melakukan olah TKP di tengah areal persawahan kering di Desa Sindon, Ngemplak, Boyolali, pada Rabu (14/9) sore kemarin.
Di lokasi itu, memang terdapat lubang berdiameter 90 cm dan kedalaman 35 cm bekas terjadi ledakan. Petugas Labfor dipimpin AKBP Rini Pujiastuti, langsung menuju ke lokasi bekas ledakan. AKBP Rini Pujiastuti mengatakan, kedatangannya timnya untuk melakukan pengecekan lokasi, dan melengkapi pengumpulan data. Hal itu dikarenakan sebelumnya, pihak Polres Boyolali telah mengirimkan sampel yang diambil dari lokasi ledakan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara itu, informasi dari warga menyebutkan, peledakan itu dilakukan oleh IAR, 20 tahun, warga Pilangsari, Potronayan, Nogosari, Boyolali. Remaja lulusan SMK, yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut melakukan aksi peledakan di tengah sawah seusai sholat Ied pada 31 Agustus lalu. Barang rakitan itu diledakkan di persawahan tak jauh dari rumahnya. Aksi peledakan, sempat direkam oleh RP adiknya kandungnya menggunakan ponsel. Rekaman itu sempat beredar dari ponsel ke ponsel, hingga tercium aparat. [dtc/lia]