SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Hingga saat ini Kepolisian Resort Nglipar masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku pencurian kayu makam di pemakaman umum di Desa Nglipar yang terjadi pada 9 Juli lalu. Pencurian tersebut diduga melibatkan beberapa orang penjarah.

Kapolsek Nglipar AKP Parjan kepda Harian Jogja, Rabu (3/8), mengatakan sampai saat ini pihaknya belum memperoleh data-data dan informasi pendukung yang mengarah pada kawanan pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Belum ada titik terang. Kami terus melakukan penyelidikan mengumpulkan bukti pendukung dan menggali informasi yang berkembang untuk kami tindaklanjuti,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasar pada catatan kepolisian, aksi penjarahan kayu kuburan umum ini baru pertama kali ini terjadi. Nilai kerugian yang diderita keluarga pemilik makam diperkirakan mencapai Rp15 juta.

Pemakaman umum tersebut berada di tengah ladang yang jauh dari pemukiman penduduk. Kuat dugaan pelaku beraksi pada malam hari dan tak terendus warga setempat.

Dari pantauan Harian Jogja, di sejumlah lokasi pemakaman umum di Kecamatan Nglipar, memang masih banyak makam dengan bangunan rumah pemanen atau berkonstruksi dari kayu yang bisa disebut warga sebagai cungkup. Kayu-kayu cungkup kuburan ini kerap kali menjadi sasaran empuk para pencuri.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya