Jakarta [SPFM], Polisi berhasil menerobos Pondok Pesantren Umar bin Khattab di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/7). Namun, polisi tidak menemukan santri dalam ponpes itu. Meski demikian, polisi menemukan bom.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan bom tersebut telah didisposal polisi. Anton mengaku belum mengetahui jumlah bom di ponpes tersebut. Sedangkan terkait para santri ponpes tersebut, Anton menduga mereka melarikan diri ke gunung-gunung.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sementara itu, polisi menemukan sejumlah botol berisi kabel dan pasir di beberapa tempat di pondok pesantren tersebut saat menyisir sejumlah bagian bangunan. Botol juga ditemukan di rumah Pimpinan Pesantren Umar bin Khattab Ustad Abrori dan di pinggir kanan pesantren.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di sebuah pesantren yang disebut-sebut milik anggota Jamaah Anshorut Tauhid Bima Uqbah. Polisi menduga ledakan itu berasal dari bom yang dirakit untuk meneror anggota penegak hukum. Bom itu meledak di dalam pesantren. Namun, penghuni pesantren tidak mengizinkan polisi masuk ponpes untuk menyelidiki. Semua santri di ponpes tersebut dipersenjatai dengan senjata tajam, seperti panah dan parang. [miol/rda]