SOLOPOS.COM - Polisi melakukan olah TKP kejadian runtuhnya tembok halaman SDN 1 Boyolali yang menyebabkan satu orang pekerja meninggal dunia Kamis (12/1/2017). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Aparat Polsek Boyolali Kota segera memanggil pemborong proyek pembangunan tembok yang runtuh di SDN 1 Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat kepolisian segera memanggil pemborong atau kontraktor yang meratakan tembok di SDN 1 Boyolali. Hal itu untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya tembok hingga mengakibatkan orang tewas pada Kamis (12/1/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejauh ini, polisi belum bisa menentukan apa penyebab runtuhnya tembok sekolah tersebut. “Apakah ini kecelakaan murni atau ada unsur kelalaian, mohon maaf belum bisa kami simpulkan karena masih didalami tim kami di Unit Reskrim,” kata Kapolsek Boyolali Kota, AKP Setyo Budiyono, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP M. Agung Suyono, kepada Solopos.com, Jumat (13/1/2017).

Kapolsek berencana memanggil pemborong pekerjaan tersebut serta penanggung jawabnya. Paling cepat, mereka dipanggil awal pekan depan.

“Sampai hari ini semuanya masih menyelesaikan urusan dengan keluarga-keluarga yang berduka, jadi belum sempat kami mintai keterangan. Termasuk pihak sekolah juga nanti kami mintai keterangan,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di SDN 1 Boyolali yang berlokasi di Jl. Teratai Boyolali Kota, garis polisi yang sebelumnya berada di lokasi ambruknya tembok halaman sekolah tersebut sudah dilepas. Aktivitas belajar mengajar juga berjalan seperti biasa.

“Ya, kebetulan untuk identifikasi sudah selesai jadi police line sudah kami lepas.”

Seperti diketahui, tembok halaman SDN 1 Boyolali runtuh pada Kamis sekitar pukul 10.20 WIB. Tembok tersebut adalah tembok pembatas antara halaman sekolah dengan halaman rumah warga.

Usia tembok sudah cukup tua karena merupakan bekas bangunan Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda). Akibat kejadian tersebut pekerja bernama Eko Sulistyo, 45, warga Tegalsari, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara pekerja lainnya, Teguh, warga Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Boyolali meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSUD Pandanarang.

Mereka diketahui sebagai pekerja borongan yang ditugasi meratakan tembok halaman di SDN 1 Boyolali. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Abdul Rahman, menyebutkan pekerjaan di SDN 1 Boyolali sudah menjadi urusan internal sekolah karena pekerjaan itu sudah terlepas dari proyek relokasi dan pembangunan gedung SDN 1 Boyolali.

Dia prihatin dengan adanya insiden tersebut. “Jadi kami dari Disdikpora tidak tinggal diam, melalui sekretariat dinas kami memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia. Kami juga yakin sekolah dan komite akan mengambil tindakan bijak setelah adanya insiden tersebut,” kata Abdul Rahman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya