SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani (tengah) menerima Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) di Kantor DPP PDIP. Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (21/11/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetyo Utomo)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan, yakin partainya masih punya peluang menambah satu fraksi untuk paket pimpinan DPR. Menurut dia, sejauh ini penjajakan komunikasi tersebut terus dilakukan dengan melibatkan Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani, serta tokoh senior di dalam koalisi.

“Penjajakan masih terus dilakukan. Pimpinan fraksi Mbak Puan akan melakukan itu, Pak Surya Paloh kemudian Pak Jusuf Kalla terus melakukan komunikasi politik,” ujar Trimedya Pandjaitan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014), dilansir Detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan dalam politik tidak ada yang mustahil. Menurutnya, peluang tiga parpol dari koalisi Merah Putih untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-JK masih terbuka. Tiga partai yang dimaksud adalah PAN, PPP, dan Demokrat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Koalisi itu tidak ada yang mustahil, bisa aja kejadian seperti itu dan memang kita mengharapkan tiga partai itu yang paling mungkin masuk yaitu Demokrat, PPP sama PAN,” ujarnya.

Trimedya Pandjaitan pun melihat peluang paling terbuka adalah Partai Demokrat karena dinilainya partai berlambang mercy ini punya ideologi yang sama dengan PDIP. Dia menyebut kalau pihaknya hingga sekarang masih terus berkomunikasi dengan sejumlah elite Partai Demokrat.

“Kita berharap mereka mau bergabung karena sesungguhnya PDIP dan Demokrat ini ideologinya sama, tidak sulit untuk bersatu,” ujarnya.

Lantas, bagaimana dengan kader PDIP yang bakal diajukan sebagai pimpinan? Trimedya menyebut kalau partainya sudah menyiapkan sejumlah nama seperti Sekjen PDIP Tjahjo Kumulo, Puan Maharani, dan politikus senior Pramono Anung.

“Sudah ada Mbak Puan, ada Pak Pram, ada mas Tjahjo Kumolo. Kalau kami sementara ini tiga orang itu yang akan menjadi kandidat pimpinan DPR. Kalau MPR belum ada yang kita bicarakan,” katanya.

Seperti diketahui, dalam pengajuan pimpinan DPR periode 2014-2019 mesti satu paket dari lima fraksi yang berbeda. Adapun PDIP saat ini masih hanya mendapatkan dukungan dari PKB, Hanura, dan Nasdem. Sementara, Koalisi Merah Putih sudah punya cukup stok karena ada PPP, PKS, Gerindra, PAN, dan Golkar.

Ditolaknya permohonan uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) membuat peta kekuatan DPR dikuasai Koalisi Merah Putih.

Pimpinan DPR dan alat kelengkapan DPR hampir bisa dipastikan menjadi milik koalisi pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2014 itu. Sedangkan PDIP yang menjadi peraih suara terbanyak di Pemilu 2014 terancam kehilangan posisi pimpinan DPR.

“Pengaruh ditolaknya [pengujian] UU MD3 oleh MK adalah konstelasi kekuatan di parlemen. Tentu dengan ditolaknya [pengujian] UU MD3, kekuatan di parlemen akan dimiliki Koalisi Merah Putih. Mulai pimpinan DPR hingga Alat Kelengkapan Dewan (AKD), dan tentu juga akan mudah mengambil keputusan di DPR RI nantinya. Koalisi Indonesia Hebat tak bisa ajukan paket,” kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/9/2014), dikutip dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya