SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Belasan orang yang mengatasnamakan perwakilan dari pedagang pasar dan masyarakat Kota Solo memrotes pembongkaran bangunan bekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari, Laweyan, Selasa (21/6).

Mereka ingin pembongkaran bangunan yang dianggap benda cagar budaya (BCB) itu dihentikan karena menyalahi UU Cagar Budaya. Wacana yang berkembang, di lokasi itu akan dibangun mal.
Mereka juga mencoba masuk ke halaman bekas Pabrik Es Saripetojo untuk menemui pelaksana proyek pembongkaran. Kala itu warga berhasil menerobos masuk dan menemui pelaksana proyek pembongkaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu perwakilan warga kemudian melakukan negosiasi dengan pelaksana proyek pembongkaran. Dalam pembicaraan itu terjadi perdebatan karena pelaksana proyek tetap akan membongkar bangunan sedangkan warga ingin pembongkaran bangunan itu dihentikan.

”Kami ingin proyek pembongkaran bangunan itu dihentikan sementara sampai ada hasil dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3). Jadi bisa diketahui apakah bangunan tersebut termasuk BCB atau tidak,” papar salah satu peserta aksi, HM Sungkar, saat bernegosiasi dengan pelaksana proyek. Pelaksana proyek bersikukuh tidak mau menghentikan pembongkaran jika belum ada surat resmi untuk penghentian pembongkaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

”Kami akan tetap membongkar bangunan tersebut karena kami sudah terikat kontrak dengan Pemprov Jateng, apalagi waktu pembongkaran ditarget selama satu bulan,” ungkap perwakilan pemborong pembongkaran bangunan, Susmadya Putra. Di sela-sela pembicaraan antar kedua belah pihak, ada seorang warga lainnya yang bersikeras agar pembongkaran bangunan dihentikan saat itu juga. Sehingga sempat memicu kemarahan dari seorang pekerja proyek dan terjadi perang mulut. Beberapa aparat kepolisian yang berjaga sejak aksi mulai berlangsung berusaha menenangkan warga itu agar tidak terjadi bentrokan.

Setelah beberapa saat melakukan pembicaraan yang alot, warga kemudian mengajak pelaksana proyek untuk menemui Walikota Solo, Joko Widodo, di Balaikota. Hal itu untuk mendapatkan jalan tengah agar kedua belah pihak tidak saling berseteru.

aak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya