SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo membagikan jenang

Solopos.com, SOLO—Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, meminta RSUD Ngipang, Solo, meninjau ulang kerja sama dengan PT Investama Komando Sekuriti (IKS) selaku penyedia jasa keamanan di rumah sakit tersebut.

Permintaan itu muncul terkait tunggakan gaji yang menimpa 22 satpam di RSUD Solo. Diberitakan sebelumnya, PT IKS menahan gaji satpam selama 2,5 bulan lantaran satpam enggan mengumpulkan ijazah pendidikan dan sertifikat satpam sebagai syarat pencairan dana.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kalau kejadiannya seperti itu mending tahun berikutnya tidak boleh ikut lelang saja. Saya akan minta DPPKA [Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset] serta pengguna anggaran [RSUD] untuk meninjau ulang kerja sama,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai upacara Hari Pendidikan Nasional di Stadion R. Maladi, Jumat (2/5/2014).

Menurut lelaki yang akrab disapa Rudy ini, tidak ada alasan bagi PT IKS untuk mempersulit gaji satpam. Pasalnya, RSUD telah menyetor dana gaji tersebut sesuai waktu yang ditentukan. Rudy tak habis pikir dengan perusahaan yang seolah tidak memikirkan penghidupan satpam.

Ekspedisi Mudik 2024

“Konsekuensi mendirikan PT itu punya modal. Umpama Pemkot belum ngucuri [anggaran] ya harus berani nomboki. Hla ini dana sudah dicairkan kenapa tidak segera diberikan?” kata dia.

Pihaknya tak akan segan memutus kontrak apabila PT IKS kembali mempersulit gaji petugas keamanan RSUD. Sementara ini, Wali Kota meminta iktikad baik perusahaan untuk segera melunasi tunggakan gaji. Ihwal sikap 22 satpam yang dikabarkan mundur setelah perselisihan, Rudy meminta rekanan bertanggung jawab.

“Kalau seperti itu ya perusahaan wajib menyediakan [satpam] yang baru,” ujar dia.

Direktur RSUD Solo, Willy Handoko, menyebut terpilihnya PT IKS menjadi penyedia jasa satpam RSUD ditentukan melalui lelang pada tahun lalu. Hanya, pihaknya mengaku tak mengetahui detail lelang karena belum menjabat di RSUD. Informasi yang didapat Solopos.com, lelang dilakukan karena kontrak kerja sama RSUD dengan rekanan sebelumnya telah habis.

“Saya di sini sejak Januari. Untuk persoalan lelang saya kurang paham,” ujarnya saat dikonfirmasi. Disinggung pengamanan RSUD setelah mundurnya seluruh satpam, Willy mengklaim sudah ada pengganti.

Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Solo, Toto Amanto, mengatakan keberadaan PT IKS maupun sepak terjangnya selama ini di luar radar institusi tersebut. Sebab, perusahaan itu beralamat di luar Solo tepatnya Makam Haji, Sukoharjo.

Lebih jauh, ia menyebut tidak mudah mendirikan perusahaan penyedia jasa keamanan lantaran perlu syarat tambahan. “Di antaranya rekomendasi dari polres setempat yang menyatakan perusahaan itu output-nya memang tenaga keamanan.” Ditanya jumlah penyedia jasa keamanan di Solo, ia mengaku tak hafal. “Harus olah data dulu.”

Mantan komandan peleton satpam RSUD, M. Nawang, kepada Solopos.com, mengatakan resmi mengundurkan diri dari RSUD selepas penyerahan gaji dari PT IKS, Rabu (30/5) sore.

Penyerahan gaji kepada 22 satpam diberikan di Polsek Banjarsari. “Kami mundur karena tidak bersedia mengumpulkan syarat yang diminta PT. Sampai saat ini kami masih bingung untuk melangkah lagi,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya