SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari, Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO— Polemik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo masih bergulir, menyusul pekan lalu  Satpam di RSUD tersebut melakukan aksi demo menyusul gaji selama 2,5 bulan belum dibayar. Di tengah kasus tersebut wartawan Solopos, Mariyana Ricky P.D. mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat meliput kasus kisruh gaji satpam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo, Jumat (2/5/2014).

Ketika menunggu untuk wawancara di Kantor PT Investama Komando Sekuriti (IKS) yang merupakan rekanan RSUD Solo dalam penyediaan anggota satpam, Mariyana diintimidasi seorang laki-laki. Awalnya, pria yang belum diketahui namanya itu mengajak mengobrol Mariyana yang sedang menunggu untuk bertemu pimpinan PT IKS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pria berbaju batik tersebut lantas masuk ke ruangan di depan ruang tunggu. Tak berapa lama ia kembali lagi dan merebut hand phone (HP) milik Mariyana. “Dia menuduh saya merekam pembicaraan. Padahal saya tidak merekam. Saya tidak berniat menjadikan dia sebagai narasumber karena saya sedang menunggu wawancara dengan pimpinan PT IKS,” tutur Mariyana kepada Espos.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Mariyana, ia mencoba mempertahankan HP miliknya hingga terjadi tarik menarik antarkeduanya. Namun Mariyana kalah kuat sehingga dalam hitungan detik alat komunikasi tersebut sudah berpindah tangan.

“Dia lalu mengecek isi HP saya. Saya marah dan meminta kembali HP. Setelah beberapa saat HP saya lalu dikembalikan. Tidak ada rekaman pembicaraan karena saya memang tidak sedang mewawancarainya.”

Mariyana mengaku tidak tahu apakah pria itu karyawan PT IKS atau bukan. Namun yang pasti, pria itu sangat tahu dengan kasus kisruh gaji satpam di RSUD Solo. “Bahkan ia sempat akan menggugat sebuah media lain karena katanya tidak melakukan konfirmasi ke PT IKS,” kata Mariyana.

Klarifikasi

Jajaran pimpinan Solopos dipimpin Wapemred Suwarmin Jumat sore mendatangi PT IKS di kawasan Kleco, Laweyan untuk meminta klarifikasi terkait intimidasi tersebut. Pimpinan PT IKS, Jamal, mengaku tidak tahu ada peristiwa perebutan HP milik Mariyana.

Menurut Jamal, saat itu dirinya sedang menerima tamu dari RSUD Solo. Sayangnya, Jamal tidak bersedia pernyataannya dikutip.

“Kami ke sini untuk klarifikasi dan memastikan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” tandas Wapemred Solopos Suwarmin.

Redaktur Solopos Syifaul Arifin menyayangkan aksi perampasan HP milik Mariyana. Menurut Syifaul, hal itu merupakan pelanggaran serius terhadap kebebasan pers.

“Kami mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Soal siapa pelakunya, biar polisi yang mencari. Yang pasti, kejadiannya di kantor PT IKS,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya