SOLOPOS.COM - Demo buruh digelar karyawan RSIS—atau lebih kondang dikenal sebagai RS Yarsis—di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com) Unjuk rasa karyawan RSIS di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016), merentang pamflet dan spanduk yang serba rapi. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com) Unjuk rasa karyawan RSIS—atau lebih kondang dikenal sebagai RS Yarsis—di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Polemik RSIS kini berbuntut dengan demo buruh.

Demo buruh digelar karyawan RSIS—atau lebih kondang dikenal sebagai RS Yarsis—di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Demo buruh digelar karyawan RSIS—atau lebih kondang dikenal sebagai RS Yarsis—di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demo buruh digelar karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) atau lebih kondang dikenal sebagai RS Yarsis di Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Senin (17/10/2016). Didukung direksi yang selama ini terlibat dalam polemik atas penguasaan rumah sakit wakaf umat Islam Soloraya itu, sekitar 300 karyawan RSIS tersebut mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerbitkan izin operasional rumah sakit. Tanpa izin operasional, bukan hanya rumah sakit itu beroperasi secara ilegal, namun para dokter rumah sakit tersebut tak bisa memperbarui izin praktik mereka.

 Unjuk rasa karyawan RSIS di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016), merentang pamflet dan spanduk yang serba rapi. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)


Unjuk rasa karyawan RSIS di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016), merentang pamflet dan spanduk yang serba rapi. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Unjuk rasa ratusan karyawan RSIS atau RS Yarsis di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Unjuk rasa ratusan karyawan RSIS atau RS Yarsis di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (17/10/2016). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Direktur Utama RSIS Djufrie A. yang juga Ketua Pembina Yayasan Wakaf Rumah Sakit Islam Surakarta (YWRSIS) memimpin langsung perlawanan terhadap sikap Gubernur Ganjar yang tak kunjung menerbitkan izin operasional rumah sakit meskipun menurut Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang tanggal 31 Mei 2016 lalu mestinya menerbitkan izin tersebut. YWESIS berdasarkan catatan Semarangpos.com merupakan yayasan yang mengambilalih penguasaan aset Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) yang semula mewadahi wakaf umat Islam Soloraya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya