SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Polemik renovasi pasar Kolombo di Jalan Kaliurang KM 7 Condongcatur Depok Sleman hingga kini belum menemukan titik temu. Menjelang pengosongan pasar pada 24 September 2011 mendatang, banyak pedagang masih terbebani dengan kebijakan pembayaran sewa kios dan los pasar.

Kuasa Hukum Pedagang Pasar Kolombo, Aprilia Supaliyanto menjelaskan, para pedagang saat ini banyak yang merasa terintimidasi atas kebijakan sepihak Desa Condongcatur terkait renovasi Pasar Kolombo meski pada dasarnya pedagang tidak menolak renovasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hanya saja mekanismenya yang perlu dikomunikasikan. Soalnya, pasar itu nantinya dibangun dari uang pedagang, namun mereka tidak dilibatkan sama sekali,” katanya usai melakukan audiensi dengan jajaran Pemkab Sleman, Selasa (13/9).

Ekspedisi Mudik 2024

Mekanisme yang memberatkan pedagang, seperti yang selama ini diutarakan adalah sistem pembayaran los baru. Para pedagang diminta membayar uang muka 20 persen kemudian diangsur hanya selama 18 bulan. Padahal harga kios maupun los baru tergolong mahal antara Rp11 juta hingga Rp190 juta.

“Bagaimana mungkin para pedagang kecil ini bisa melunasi hingga 18 bulan?,” imbuh Aprilia.

Sejak rencana renovasi pasar digulirkan, para pedagang sudah meminta audiensi dengan pihak desa setempat. Namun, menurut Aprilia, hingga saat ini pemerintah desa tidak pernah mau berkomunikasi dengan pedagang. Paguyuban pernah mengadukan ke DPRD Sleman, namun pemerintah desa juga tidak menepati panggilan untuk memberikan klarifikasi.

“Makanya, kami sekarang berharap banyak kepada Bupati Sleman untuk bisa memberikan kebijakan alternatif,” terangnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya