SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Pemain PSIM memberikan tenggat waktu kepada manajemen setidaknya hingga Rabu (15/8) terkait kejelasan gaji mereka.

Untuk itu, mereka menegaskan dalam waktu dekat akan mendatangi kantor Walikota Jogja tanpa harus konfirmasi dulu.”Percuma kami konfiirmasi dulu. Nanti malah beliau [Walikota] kabur dan tidak mau menemui kami,” tegas kapten tim PSIM Nova Zaenal, Senin (13/8) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, dengan tegas ia mengancam akan segera merealisasikan aksi ngamen dan pengumpulan koin peduli PSIM jika Walikota kembali gagal mereka temui.

Selain meminta kawan-kawannya membuat kotak untuk uang, ia dan pemain lainnya telah menyiapkan lokasi ngamen yang bakal mereka datangi. “Seperti mungkin di Malioboro, Titik Nol, dan ada juga kawan-kawan yang menyarankan ke kawasan Taman Siswa,” paparnya.

Sebenarnya, pihaknya tidak menginginkan adanya aksi ngamen dan pengumpulan koin itu.

Sebagai pemain profesional, mereka sangat menyadari bahwa hal itu adalah tindakan yang sangat memalukan dan bisa meruntuhkan nama baik PSIM serta Kota Jogja sebagai salah satu barometer sepak bola nasional. “Sebenarnya, kami juga tidak ingin sampai ngamen seperti itu. Tapi ya mau bagaimana lagi,” keluhnya.

Ia pun mengeluhkan, sejak dua pekan pemain kembali ke wisma pemain guna menagih janji manajemen terkait pembayaran gaji mereka, tak ada satupun pernyataan dari manajemen yang bisa mereka pegang.

Dikeluhkannya, sepekan lalu, Direktur Utama Yoyok Setyawan sempat memastikan uang pembayaran gaji mereka sudah siap. “Katanya masih menunggu Pak Ajiek yang waktu itu masih ada di Jakarta,” ujarnya.

Tak habis di situ, ia juga membeberkan beberapa hari lalu, Direktur Teknis PSIM Dwi Irianto juga menegaskan setidaknya Sabtu (11/8) lalu, gaji selama sebulan akan segera dibayarkan. Akan tetapi, kemudian muncul pemberitahuan dari orang yang sama bahwa pembayaran gaji kembali ditunda. “Katanya, setidaknya diundur paling lambat sampai hari ini [14/8]. Selain itu dulu, Iriantoko [Direktur Pemasaran] juga sempat menjanjikan gaji akan dibayar sebelum Lebaran” ujarnya.

Terpisah, Dulsan Lestaluhu, pemain PSIM asal Ambon juga menyayangkan dengan belum adanya kepastian dari manajemen terkait gaji pemain.

Persoalannya, kini dirinya tak bisa ikut berjuang bersama kawan-kawannya yang lain di Jogja karena saat ini ia berada di Ambon. “Oleh sebab itu, di sini saya benar-benar merasa digantung. Semua serba tidak jelas, apalagi minggu depan sudah Lebaran,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya