SOLOPOS.COM - Puluhan peserta aksi Solidaritas Jogja Tolak Pabrik Semen mendatangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka menolak kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dijadwalkan mengisi seminar di UMY pada Sabtu (25/3). (Harian Jogja/Irwan Syambudi)

Panitia dinilai tidak memiliki empati terhadap perjuangan petani kendeng dengan mengundang Ganjar Pranowo.

Harianjogja.com, BANTUL—Puluhan peserta aksi Solidaritas Jogja Tolak Pabrik Semen mendatangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka menolak kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dijadwalkan mengisi seminar di UMY pada Sabtu (25/3).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi tersebut merupakan wujud kekecewaan terhadap sikap UMY, khususnya panitia acara Pekan Keilmuan Sosial dan Politik (PKSP) 2017. Pasalnya panitia dinilai tidak memiliki empati terhadap perjuangan petani kendeng dengan mengundang Ganjar Pranowo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami kecewa khususnya pada Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (BEM FISIPOL) UMY yang tidak peka terhadap persoalan yang terjadi di Rembang. Mereka mencederai perjuangan panjang warga Kendeng untuk mendapatkan kedaulatan dan keadilan,” kata Koordinator aksi Fatur Rochman.

Naomi Srikandi, seorang seniman yang merupakan putri dari mendiang WS Rendra juga ikut berorasi. Dirinya turut kecewa dengan sikap UMY yang seolah tidak peduli dengan persoalan kerusakan lingkungan, terutama di Pegunungan Kendeng.

Perjuangan ibu-ibu dari Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi cor kaki di depan Istana Presiden untuk menolak pendirian pabrik semen, kata dia harus didukung semua elemen termasuk akademisi. Terlebih dengan telah meninggalnya Patmi, warga asal Kabupaten Pati yang meninggal terkena serangan jantung saat aksi cor kaki.

Penangungjawab acara seminar yang menjadi rangkaian acara PKSP 2017, Hafiz Rida mengaku telah mengundang Ganjar Pranowo. Dia diundang sebagai salah satu pembicara dalam seminar yang bertajuk Kapitalisasi Media Digital Sebagai Agen Pembentuk Pola Pikir Masyarkat.

Rida mengatakan, Ganjar diundang karena sebagai pejabat cukup aktif dalam menggunakan media digital. Namun adanya dinamika di dalam masyarakat, dengan mencuatnya dugaan kasus korupsi E-KTP yang mencatut namanya, dan semakin mencuatnya kasus pendirian pabrik semen, Ganjar tidak jadi hadir. “Kami [panitia] dan Pemerintah Daerah Jawa Tengah sudah sepakat untuk membatalkan [Ganjar sebagai pengisi seminar],” kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya, solidaritas untuk perjuangan petani Pegunungan Kendeng untuk menolak berdirinya pabrik semen terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia. Solidaritas semakin masif setelah gugurnya salah satu peserta aksi cor kaki di depan Istana Presiden, Jakarta pada Senin (21/3) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya