SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemerintah Indonesia berencana menggugat Yayasan New7 Wonders, kepanitiaan yang mempromosikan 28 keajaiban dunia, termasuk satu di antaranya Taman Nasional Pulau Komodo asal Indonesia.

Gugatan yang diungkapkan Todung Mulya Lubis selaku kuasa hukum Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI didasarkan pada pencoretan Kementerian Pariwisata itu sebagai official supporting committee (OSC) dalam lomba popularitas tempat pariwisata itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keseriusan itu juga ditampakkan dengan menunjuk sebuah firma hukum di Zurich, Swiss, untuk menggugat Yayasan N 7 Wonders.

Keriuhan soal Pulau Komodo dalam upaya mencari posisi sebagai tempat pariwisata paling top di jagat itu sudah berlangsung beberapa bulan belakangan ini. Bahkan upaya untuk ’mendongkrak’ suara Pulau Komodo menjadi tersistematis, semua pihak tiba-tiba berkepentingan untuk mengirim short messages service (SMS) entah dalam kapasitas individu maupun dengan cara mobilisasi besar-besaran. Sejumlah tokoh penting maupun selebritas pun bicara tentang mengirim SMS Rp1 untuk mendukung posisi Pulau Komodo.

Baru belakangan muncul sejumlah pertanyaan mengenai keberadaan Yayasan N7 Wonders, sehingga memunculkan keraguan keberadaan lembaga itu, maupun keabsahannya. Benarkah lembaga itu benar-benar ada, dan apakah benar-benar ajang itu benar-benar dikenal di masyarakat internasional.

Pengajuan gugatan oleh Pemerintah RI kepada yayasan tersebut merupakan salah satu ekses dari beberapa masalah yang muncul belakangan. Tentu saja jika hal itu dilakukan agar semakin terang permasalahan yang melingkupi kontes N7 Wonders perlu kita dukung. Masyarakat harus segera mendapat kejelasan apakah lembaga tersebut memang memiliki kredibilitas tinggi sebagai penyelenggara kepanitiaan tingkat dunia. Sehingga fokus gugatan bukan pada pencoretan dalam kepanitaan semata.

Pemerintah masih memiliki tugas untuk meneliti mobilisasi dana yang dilakukan oleh sejumlah operator telepon selular dengan SMS Rp1. Muncul pertanyaaan tentang potongan SMS sebesar Rp1 itu yang ternyata diduga lebih besar dari yang disebutkan. Jika kemudian N7 Wonders memang memiliki masalah, pemerintah harus dengan cepat menjelaskan kepada masyarakat, agar mereka tidak terjebak dalam persepsi salah yang ada selama ini. Jangan sampai masyarakat menjadi korban,

Pada akhirnya memperkenalkan objek wisata, merupakan upaya yang harus terus dilakukan. Namun jangan dilupakan bahwa promosi itu bisa dilakukan dengan cara apa saja.

Indonesia masih membutuhkan banyaknya wisatawan asing yang datang dengan membawa dolar sebagai pendongkrak perekonomian. Kalau negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura bisa menjadikan pariwisata sebagai penopang devisa, Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan kekhasan budaya yang lebih beragam dari negara-negara tersebut, tentu saja harus bisa mendapatkan lebih banyak. Mari kita dukung pariwisata nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya