SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Polemik merger serta lambannya pengurus PSS Sleman membentuk tim membuat klub anggota gerah. Sejumlah meminta pembenahan harus dilakukan dengan tetap mengedepankan talenta lokal Sleman.
   
Ofisial klub Planet Biru, Yudi, mengatakan sebenarnya tidak masalah jika PSS merger dengan Real Mataram karena bisa melahirkan prestasi bagi klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut. Dengan berprestasinya PSS, maka makin memberikan gairah klub-klub anggota untuk menunjukkan prestasi dalam kompetisi lokal seperti yang dilakukan oleh klub-klub anggota Persebaya Surbaya.
   
Namun, jika ingin proses merger berjalan dengan baik, PSS maupun PT Putra Mataram Sejati (PMS) yang mengelola Real Mataram, harus sama-sama terbuka dan jalan bersama. “Monggo saja kalau merger, yang penting sama-sama terbuka,” ujarnya, Selasa (4/10).
   
Yudi mengaku beberapa tahun ini banyak klub lokal Sleman yang memegang hak suara PSS, sering merasa was-was kalau mengikuti perkembangan kompetisi liga nasional yang diikuti PSS Sleman. Pasalanya, Super Elang Jawa selalu saja berada di jurang degradasi.
   
Manajemen PSS dinilai harus membuka mata dan mengambil langkah cepat. Kalau tidak ingin  merger dan memutuskan ingin jalan sendiri, tim harus segera dibangun dengan materi pemain yang bagus. Menurut Yudi, Sleman merupakan satu dari sekian banyak kabupaten yang kaya, baik secara finansial maupu materi pemain.
   
Imbuh dia, manajemen PSS harus serius dalam mengurus klub tersebut aagr bisa melahirkan prestasi. “Pengurus PSS harus membuka mata dan mikir kalau PSS itu milik semua masyarakat Sleman, jangan hanya mengedepankan egoisme semata,” ujarnya.
   
Jika proses pembentukan manajemen, baik itu melalui proses merger atau tidak, berjalan lambat, maka yang susah adalah para pemain sendiri. Nasib para pemain dilihatnya bisa terkatung-katung karena tidak ada kejelasan.
   
Ditanya soal polemik Ketua Umum PSS Sleman yang saat ini masih dipegang Ibnu Subiyanto, Yudi enggan mengomentari hal tersebut. Menurut dia, polemik tersebut sudah berbau politis sehingga rentan terhadap kepentingan-kepentingan tertentu.
   
Sejalan denga Yudi, Jalu, perwakilan dari klub Donoharjo FC, mengaku PSS Sleman harus cepat bertindak dan mengambil keputusan, apakah mau merger atau tidak. Jika tidak, maka harus segera membentuk tim yang berkualitas dengan tidak melupakan talenta-talenta muda asli Sleman. “Kami minta pokoknya PSS tidak main di level amatir,” ujarnya.
   
Pengurus PSS masih menyerahkan sepenuhnya ke Pengcab PSSI Sleman untuk mengumpulkan 88 anggota klub anggota guna menguraikan polemik ketua umum. Namun, Kuntadi selaku sekretaris umum, mengaku menunggu perintah Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang menjabat selaku Ketua Umum Pengcab PSSI Sleman.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya