SOLOPOS.COM - Masjid Agung Karanganyar yang masih dalam proses pembangunan. Foto diambil Selasa (14/12/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Masyarakat Bumi Intanpari sepertinya harus lebih bersabar untuk bisa menggunakan Masjid Agung Karanganyar. Seharusnya, masjid yang menelan anggaran hingga Rp89 miliar ini selesai pada 17 Desember 2021, sesuai perjanjian di dalam kontrak.

Namun apa lacur, PT MAM Energindo selaku kontraktor pelaksana proyek mercusuar tersebut gagal memenuhi tenggat waktu yang disepakati. Hingga 10 hari penambahan masa kerja oleh Pemkab, kontraktor asal Jakarta Selatan itu tak juga bisa menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memasuki tahun 2022, belum ada tanda-tanda pasti kapan masjid yang didesain ala Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, ini rampung. Meski begitu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menginginkan Masjid Agung Karanganyar itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Januari 2022. Artinya, masjid harus selesai sebelum hari-H.

Bupati yang akrab disapa Yuli ini memerintahkan kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk terus memantau dan mendorong penyelesaian pembangunan Masjid Agung Karanganyar itu sesegera mungkin. “Kami sudah perintahkan kepada PPK untuk memantau siang dan malam supaya cepat selesai,” ujar Yuli itu kepada wartawan di Kantor Bupati pada Selasa, 11 Januari 2022 lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Belum Dibayar, Vendor Ancam Setop Pengerjaan Masjid Agung Karanganyar

Namun, keinginan itu tak juga terwujud. Ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama, karena Masjid Agung Karanganyar belum selesai pembangunannya. Kedua, Presiden Jokowi disebut tak bisa hadir di Karanganyar pada 28 Januari 2022. Bupati tak putus harapan. Ia tetap bersikukuh agar masjid yang bakal jadi ikon baru Karanganyar itu diresmikian oleh orang nomor satu di republik ini.

Belakangan persoalan baru muncul. Sejumlah vendor yang digandeng PT MAM Energindo untuk mengerjakan pembangunan Masjid Agung Karanganyar mengaku belum dibayar. Para vendor tersebut mengerjakan berbagai pekerjaan seperti pemasangan payung, pengerukan, pemasangan atap dan lainnya.

Jumlah tunggakan yang seharusnya sudah cair adalah Rp4,5 miliar. Pihak vendor mengaku sudah berulang kali menagihnya, namun PT MAM Energindo blenjani janji, ingkar janji.

Kini vendor telah menggaet pengacara dari dari Taufik Nugroho Lawyer and Friends untuk menempuh jalur hukum. ““Kami melayangkan somasi ke PT MAM Energindo. Kami menuntut tanggung jawab PT MAM Energindo untuk membayarkan tunggakan,” kata Taufik, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Direktur Kontraktor Proyek Masjid Agung Karanganyar Kena OTT KPK

Pemkab Ketir-Ketir

Permasalahan ini membuat Pemkab Karanganyar ketir-ketir. Pembangunan Masjid Agung Karanganyar sudah molor hampir dua bulan. Dan kini terancam tak selesai dalam waktu dekat karena vendor berencana menyetop pekerjaan jika tak juga dibayar.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) proyek Masjid Agung Karanganyar, Asihno, sudah memanggil direktur PT MAM Energindo terkait tunggakan tersebut. Namun sejauh ini belum ada tindaklanjutnya dari kontraktor asal Jakarta Selatan tersebut.

Menurut Asihno, polemik yang terjadi antara PT MAM Energindo dan vendor merupakan masalah di internal mereka. Hal itu juga di luar tanggung jawab Pemkab Karanganyar selaku pemilik proyek.

“Ini kan masalah internal mereka karena vendor melakukan perjanjian pekerjaan sendiri dengan PT MAM Energindo. Kalau dari kami kontrak kerjanya hanya dengan PT MAM Energindo. Tapi masalah ini juga membuat kami merugi karena proyek tidak kelar. Masjid tidak berfungsi,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Molor, Kontraktor Didenda Rp3 M

PT MAM Energindo dituntut untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Karanganyar paling lambat 20 Februari 2022 ini. Sementara jumlah denda yang harus ditanggung kontraktor asal Jakarta Selatan ini sedikitnya di angka Rp3 miliar.

Selain masalah di Karanganyar, PT MAM Energindo juga sedang terbelit masalah lain. Ini setelah direktur PT MAM Energindo, Ali Amril, ditangkap KPK atas dugaan suap proyek di Kota Bekasi pada Rabu (5/1/2022). Ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama Wali Kota Bekasi, Rahmad Effendi, dan belasan orang lainnya, seperti dikutip dari beritanasional.id.

Selain mengerjakan proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar, PT MAM Energindo juga terpilih sebagai pemenang lelang proyek pembangunan RSUD Kota Probolinggo, Jawa Timur. Nilai proyeknya lebih dari Rp161 miliar.

Belum diketahui apakah persoalan belum dibayarkannya tagihan para vendor di Karanganyar oleh PT MAM Energindo terkait dengan penangkapan Ali Amril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya