SOLOPOS.COM - Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Jakarta untuk melakukan rioadshow ke pelbagai pihak yang turut menyalahkan Surabaya atas dosa pengelola Kebun Binatang Surabaya di masa lalu (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Kota Surabaya tahun ini menganggarkan dana Rp15 miliar untuk memperbaiki Kebun Binatang Surabaya (KBS), menyusul munculnya berbagai persoalan yang menyebabkan kebun binatang tersebut mendapatkan sorotan dunia. Seperti diberitakan Solopos.com, gara-gara buruknya pengelolaan di masa lalu, KBS sempat dijuluki kebun binatang terkejam di dunia.

Keseluruhan dana perbaikan yang dialokasikan Pemkot Surabaya diambil dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Surabaya. Hal itu dikemukakan Walikota Surabaya Tri Risma Harini seusai melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/1/2013).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Risma mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menambah area kebun binatang seluas 2 ha untu memperluas area tempat tinggal binatang. Untuk itu, ujarnya, pihaknya akan mengalihfungsikan area yang selama ini digunakan sebagai lahan parkir. “Sesungguhnya kan ada 15 hektare [luas KBS]. Tetapi kan banyak yang statusnya idle, seperti gedung-gedung. Kemudian lahan parkir juga banyak. Nah kami akan gunakan lahan parkir itu. Area parkir rencananya akan kami pindah keluar,” jelasnya.

Area tambahan dari perluasan tersebut, lanjutnya, akan dimanfaatkan untuk menampung satwa yang sudah mengalami over populasi. “Soal pembatasan populasi, kan nanti ada evaluasi dari Unair. Itu untuk kesehatan satwanya. Yang penting itu sesuai aturan,” katanya.

Dia mengemukakan akan menggunakan standar internasional dalam pengelolaan KBS ke depan. Standar internasional tersebut akan digunakan tidak hanya dalam mengelola KBS melainkan juga dalam menangani satwa-satwa di KBS. Dia mencontohkan sempitnya kandang harimau yang turut andil menyebabkan kondisi satwa tersebut kritis.

“Jika sebelum ini, harimau ditempatkan di kandang yang berjeruji, sekarang tidak bisa. Kemudian soal pengamanan dari pengunjung yang memberikan makanan kepada binatang. Hal-hal seperti itu yang akan kita bangun secepatnya di KBS,” ujarnya.

Risma menegaskan bahwa pemanfaatan KBS akan sepenuhnya diperuntukan murni sebagai area kebun binatang. Dia mengaku tidak tertarik untuk memperluas penggunaan KBS sebagai tempat hiburan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya