SOLOPOS.COM - UIN Sunan Kalijaga Jogja

Pendaftaran mahasiswa baru di kampus UIN Sunan Kalijaga di Bantul dipastikan bisa mendatangkan 10.000 mahasiswa

Harianjogja.com, BANTUL– Pembangunan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Desa Guwosari, Pajangan, Bantul dipastikan bakal menyedot lebih dari 10.000 mahasiswa berkuliah di tempat ini. Pembangunan kampus kini terganjal biaya pembebasan lahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Otoritas UIN Sunan Kalijaga pada Rabu (15/6/2016) beraudiensi dengan Komisi A DPRD Bantul membahas perkembangan pembebasan lahan serta rencana pendirian kampus UIN di Guwosari, Pajangan. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum UIN Sunan Kalijaga Waryono mengatakan, kampus seluas 74 hektare itu akan dibangun empat fakultas, yaitu Fakultas Teknik, Kelautan, Kedokteran dan Pertanian.

Di UIN kata dia, total terdapat delapan fakultas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 22.000 jiwa. Artinya, bila sebagian fakultas ditempatkan di Pajangan, maka akan ada lebih dari 10.000 mahasiswa yang akan belajar di sana.

Kedatangan ribuan mahasiswa itu akan memberi dampak luas bagi perputaran ekonomi di wilayah ini. “Mulai dari usaha indekost dan lainnya. Dampaknya bisa luar biasa,” terang Waryono.

Otoritas kampus sejatinya menargetkan kampus itu mulai dibangun pada 2017. Pembangunan kampus tersebut diperkirakan menelan biaya hingga Rp2 triliun. UIN mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) serta anggaran dari Islamic Development Bank (IDB).

Namun apa daya, sampai saat ini sebagian besar lahan belum berhasil dibebaskan. Alasannya karena belum ada anggaran pembebasan lahan dari Pemerintah Pusat. Alhasil, pembangunan kampus yang ditarget dimulai 2017 dipastikan mundur.

Dari total 74 hektare lahan, baru 18 hektare yang telah dibebaskan. Sebanyak 10 hektare lagi baru dimulai pembebasannya. Di luar itu, masih ada sekitar 46 hektare lahan yang harus dibebaskan dengan biaya mencapai Rp188 miliar.

“Pemotongan anggaran di Pusat menyebabkan tidak adanya anggaran pembebasan lahan,” lanjutnya lagi. Ia belum dapat memastikan apakah biaya pembebasan lahan itu dianggarkan oleh Pusat pada tahun depan.

Ketua Komisi A DPRD Bantul Amir Syarifudin mengatakan, Dewan turut mendorong digelontorkannya anggaran pembebasan lahan untuk UIN. Dewan berencana menemui Kementerian Keuangan juga mendorong aspirasi tersebut lewat DPR RI. “Karena adanya kampus ini dampaknya besar. Selain daerah dapat pajak, juga masyarakat sekitar,” papar Amir Syarifudin.

Menurut dia, tanah tersebut harus selesai maksimal April 2017 sesuai batas waktu yang ditetapkan. Apabila hingga batas waktu tersebut pembebasan lahan belum selesai maka proses pembelian tanah akan dimulai dari awal. “Mulai dari penetapan harga oleh appraisal [tim penilai aset] hingga penetapan ijin lokasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya