Kamis, 13 September 2012 - 18:39 WIB

POLEMIK JARAN KEPANG: Bibit: Saya Salah Apa Kok Minta Maaf?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (Foto: Dokumentasi)

Bibit Waluyo (Foto: Dokumentasi)

SEMARANG-Gubernur Jateng, Bibit Waluyo menanggapi santai protes komunitas kesenian tradisional Jaran Kepang atau Jathilan yang menuntut dia agar meminta maaf. Sebab menurut Bibit, dirinya tak melakukan kesalahan sehingga tak perlu meminta maaf kepada masyarakat Magelang.
“Salah saya apa, kok harus minta maaf. Yang saya katakan jelek itu penampilan Jaran Kepang itu,” katanya saat memberikan sambutan pada halalbihalal dengan para Pejuang Jateng di Wisma Perdamaian, Semarang, Kamis (13/9/2012).
Mantan Pangdam IV/Diponegoro ini, menyatakan yang dikatakan jelek itu penampilan Jaran Kepang yang dipentaskan pada pembukaan The 14th Merapi and Borobudur Senior’s Amateur Golf Tournament Competiting The Hamengku Buwono X Cup di Magelang, Minggu (9/9/2012).

Advertisement

“Saya tak salah, karena penampilan Jaran Kepang pada forum internasional itu kurang bagus, misalnya gamelan diikat pakai plastik, memalukan,” beber Bibit.
Dalam kesempatan itu, Bibit menyatakan tidak khawatir terhadap berbagai kritikan yang disampaikan melalui media massa. Sebab sebelumnya, sambung dia juga pernah mendapatkan kritikan keras di media massa terkait mobil Esemka. ”Sudah biasa dikritik keras di media masa,” kata gubernur.

Seperti diberitakan, komunitas kesenian tradisional Jathilan tergabung dalam Rukun Agawe Santoso (RAS) Kridho Turonggo, Magelang menggelar demonstrasi damai menuntut Gubernur Jateng, Bibit Waluyo meminta maaf kepada masyarakat Magelang. Tuntutan serupa juga disampaikan pegiat seni tergabung Komunitas Ebeg [Kuda Kepang] Banyumas pada unjuk rasa di halaman Pendapa Sipanji, Kabupaten Banyumas.

Terpisah, anggota Komisi E DPRD Jateng, Mahmud Mahfud, berharap gubernur agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan supaya tak menimbulkan polemik. Sebagai pejabat publik, ujar anggota Dewan dari PKS ini, gubernur tak bisa sembarangan berkomentar di depan umum.

Advertisement

”Mungkin maksud gubernur baik, mengkritik penampilan Jathilan yang kurang baik, namun karena penyampaikan kurang pas menimbulkan polemik,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bibit Waluyo Jaran Kepang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif