SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Warga Dusun XI Desa Depok, Kecamatan Panjatan ingin tetap menggunakan air yang berasal dari Desa Pleret. Jika tidak, mereka minta biaya pemasangan segera dikembalikan.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Kepala Dusun (Kadus) XI, Purwanto mengungkapkan, pihaknya sudah mendengar ada protes yang dilancarkan warga Pleret, Selasa (4/9) lalu. Mereka berharap aliran air yang mengarah ke dusun tersebut tidak diputus oleh pengelola air bersih Tirta Guna Dharma Pleret.

“Protes kemarin kami juga sudah dengar tapi persisnya seperti apa saya tidak tahu. Tadi malam, saya juga sudah sowan (bertemu) ke Kades Depok, beliau minta kami lakukan pendekatan dengan pengelola air dari Pleret,” ujarnya, Rabu (5/9).

Ia menceritakan pemasangan jaringan air ke dusun tersebut bermula dari permintaan warga setempat kepada pengelola air. Setelah mendapat persetujuan dari pihak Pemdes Pleret, jaringan pipa dipasang ke Dusun XI, Depok, dan mulai mengalir awal puasa lalu. Di dusun tersebut juga dibentuk sebuah tim yang menangani pengelolaan air bersih ke 40 pelanggan.

Namun jika akhirnya, pengelola di Pleret sepakat menghentikan aliran air ke Depok, pihaknya mengaku menerima saja keputusan itu.

“Intinya kami ini manut saja seperti apa. Tapi kalau bisa jangan diputus karena air sumur di sini juga tidak layak konsumsi,” ungkap Kadus.

Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Dusun VIII Desa Pleret, Panjatan protes ke balai desa setempat karena tidak puas dengan pelayanan air bersih yang dilakukan pengelola lokal. Mereka ingin aliran air ke arah Desa Depok dihentikan dan pengelola wajib mengutamakan kebutuhan warga Pleret terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya