SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, SURABAYA — Kasus pembunuhan mutilasi , Budi Hartanto, 28, mayat dalam koper yang ditemukan di Blitar diambil alih oleh Polda Jawa Timur (Jatim). Polisi memeriksa 12 saksi terkait kematian honorer SD Banjar Melati yang juga guru tari tersebut.

“Kita sudah minta keterangan ada sekitar 12 orang,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dimintai konfirmasi di Mapolda Jatim Jl. Ahmad Yani Surabaya, Kamis (4/4/2019), seperti dilansir Detikcom.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ditanya siapa saja 12 saksi terkait penemuan jenazah dalam koper di Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar, tersebut, Barung Mangera mengaku para saksi merupakan orang terdekat korban. Selain itu, para saksi juga merupakan orang yang terakhir kali berinteraksi dengan Budi.

“Mereka yang dekat, mereka yang terakhir bersama sama dia, cukup itu sudah membuka sedikitlah itu,” lanjutnya.

Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela menambahkan pihaknya masih berfokus pada pemeriksaan saksi-saksi terkait penemuan mayat dalam koper.

“Kalau dari penyidik Polres Blitar Kota bergabung sama Kediri kan masih mintakan keterangan beberapa kawannya yang terakhir ketemu atau bersama dengan korban di sanggar. Habis gitu kan dianya pergi ke mana, masih diselidiki. Kita fokusnya masih di situ,” imbuh Leo.

Saat ditanya bagaimana proses pencarian kepala Budi yang dimutilasi, Leo menambahkan ada tim khusus yang juga melakukan pencarian. Namun, pihaknya belum tahu lokasi kepala korban berada di Blitar atau Kediri.

“Sebagian dari Polres Blitar Kota masih melakukan pencarian. Ini yang kita belum tahu, karena harus dipastikan juga harus ketemu TKP pembunuhannya dimana juga, kan begitu,” ungkap Leo.

Sementara itu, jenazah Budi Hartanto telah dimakamkan di makam umum Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

“Jadi, jenazah dimakamkan setelah dipastikan dari hasil pemeriksaan medis ada kecocokan. Keluarga sudah memutuskan untuk memakamkannya,” kata Lurah Tamanan Yahya di Kediri, Kamis.

Dia mengungkapkan keluarga masih terpukul dengan kejadian yang menimpa Budi Hartanto dan berharap polisi secepatnya mengungkap kasus tersebut.

Pamam korban, Nasuka mengungkapkan kemenakannya itu saat ini sudah dimakamkan.

“Sudah dimakamkan tadi dini hari,” ungkap Nasuka dilansir Antara.

Sebelumnya, jenazah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar.

Proses pemakaman itu juga diikuti keluarga, tetangga, termasuk teman-teman korban. Dalam aktivitas sehari-hari, korban merupakan tenaga honorer di sebuah SD Kota Kediri termasuk guru menari di sebuah sanggar Kota Kediri.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan dalam koper di semak-semak bawah jembatan di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). Saat ditemukan, korban dalam kondisi tanpa busana. Bahkan, anggota tubuh bagian kepala juga dimutilasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya