Semarang (Solopos.com)--Direktorat reserse Narkoba Polda Jateng berhasil mengungkap peredaran Narkoba di dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane, Kota Semarang.
Terungkapnya peredaran obat-obatan berbahaya itu setelah petugas reserese Narkoba Polda Jateng melakukan razia di lembaga tersebut pada Kamis malam (17/3/2011).
Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
“Razia di LP Kedungpane berdasarkan hasil pengembangan penyidikan terhadap tersangka kasus Narkoba ada indikasi mengarah peredaran di sana,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Jateng Kombes Pol Amrin Remico kepada wartawan dalam gelar perkara di Mapolda Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (18/3/2011).
Indikasi tersebut, lanjutnya terbukti benar karena dari hasil tes urine terhadap para narapidana (Napi) LP Kedupane ditemukan enam orang positif mengkonsumsi Narkoba golongan satu, shabu-shabu.
Keenam Napi itu masing-masing berinisial AR, AK, NG, WD, EP dan HA yang berasal dari berbagai kota seperti Semarang, Magelang, Boyolali serta Salatiga.
Selain itu, lanjut Amrin juga ditemukan barang bukti sebanyak dua gram shabu-shabu (SS) yang tersimpan di dalam laci almari yang di bengkel, tempat kerja workshop para Napi.
Menurutnya, diperkirakan peredaran Narkoba di LP Kedungpane sudah berlangsung lama, terbukti dari hasil tes urine terhadap beberapa Napi positif mengkonsumi barang haram tersebut.
Peredaran Narkoba di LP Kedungpane diduga dikendalikan seorang Napi bernama Jefri. Dari tangan Jeferi petugas menyita sebanyak sembilan buah hanphone dan uang tunai senilai Rp 6,5 juta.
“Kami masih menyelidikan peran JR (Jefri) karena dari tes urine bersangkutan hasil negatif. Namun dia memiliki sembilan buah handphone untuk apa saja,” ujar Amrin.
oto
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
