SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Polda DIY masih akan mengecek validitas data yang menyebutkan ada aliran dana terorisme Rp20 miliar

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY akan mengecek validitas data terkait aliran dana sebesar Rp20 miliar dari Suriah yang masuk ke salah satu bank di Jogja untuk pendanaan aksi terorisme.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, kepolisian memperketat pengamanan, melakukan deteksi dini terhadap tindakan yang mengarah ke terorisme.

Sebelumnya Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengaku mendapatkan informasi adanya aliran dana Rp20 miliar masuk ke DIY yang dikirim oleh jaringan teroris Suriah.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi menjelaskan, perlu dilakukan pengecekan validitas data tersebut.

Oleh sebab itu hingga saat ini pihaknya belum melakukan penyelidikan terkait aliran dana tersebut. Jika memang ditemukan adanya fakta aliran dana tersebut harus dicek secara detail asal dan tujuan penerimanya.

“Kami tidak bisa langsung mempercayai informasi sebelum itu menjadi fakta. Harus ada pengamatan lebih dalam untuk menjadi fakta [melalui Intelkam]. Data itu dari mana, pengirimnya siapa dan penerima siapa. Sejauh ini kami belum ada perintah melakukan penyelidikan,” ungkapnya, Senin (18/7/2016).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Pol Antonius Pujianito. Ia mengakui belum mendapatkan perintah penyelidikan terkait informasi tersebut. Soal aliran dana berkaitan dengan pihak bank memang menjadi wewenang Ditreskrimsus.

Akantetapi, jika menyangkut aliran dana untuk kepentingan lain seperti berkaitan dengan ancaman keamanan maka penanganan menjadi wewenang Ditreskrimum. “Jadi kami belum monitor terkait informasi itu,” tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, Polda DIY hingga saat ini terus meningkatkan kewaspadaan akan aksi terorisme.

Pasca terjadinya serangan di Mapolresta Solo hingga saat ini, seluruh Mako hingga jajaran Polsek diminta meningkatkan pengamanan. Petugas jaga diintruksikan untuk lebih selektif dalam menerima tamu yang tidak jelas. Sedangkan untuk personel kepolisian yang bertugas di lapangan diminta menggunakan rompi demi keamanan.

“Kemudian kami melakukan deteksi dini terhadap aksi terorisme dengan mengedepankan fungsi intelijen. Pengamanan di objek vital juga masih dilakukan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya