Polda Bali gagalkan penyelundupan tiga ton BBM

Denpasar– Direktorat Polisi Perairan Polda Bali berhasil menangkap tiga orang yang melakukan penyelundupan bahan bakar minyak jenis solar sebanyak tiga ton dari Bali ke Nusa Tenggara Timur.

Terbongkarnya kasus ini bermula dari Kapal Motor (KM) Sanjaya 67 yang tengah berlayar dan bertugas mengirim stok BBM untuk penerang lampu bagi kapal-kapal sejenis yang masih satu perusahaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterangan yang dihimpun di Denpasar, Sabtu (7/11), nahkoda KM Sanjaya 67 yaitu Lembartus Ratumurung (24), kepala kamar mesin Soleman Sangu Mesan (24), dan koki kapal, Martinus Sumbu Dasa, justru melakukan persekongkolan untuk menjual BBM yang diangkutnya.

Solar tersebut diselundupkan dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis (5/11) rencananya dibawa ke daerah Sumba untuk dijual dengan harga jauh lebih tinggi. “Kasus ini berhasil diketahui setelah pihak PT Sentral Benoa Utama mencurigai lalu melaporkan kepada kami untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Direktur Polair, Ajun Komisaris Besar Oka Eswara Dwi Asoka Candrana.

Ketiga tersangka ditangkap polisi saat menjual BBM hasil curian di Dusun Tabu, perairan NTT, kepada nelayan setempat. Modusnya, kata Direktur Polair, pelaku mengambil BBM dari tanki kapal menggunakan jerigen secara bergantian sampai akhirnya terkumpul 11 jerigen mencapai tiga ton.

Menurut pengakuan mereka, aksi kejahatan seperti ini telah dilakukan sebanyak dua kali. Kasus ini akan terus diperdalam penyidik guna mengetahui kemungkinan terjadinya aliran penjualan BBM ke daerah lain.

Akibat aksi penyelundupan BBM itu, pihak PT Sentral Benoa Utama mengaku mengalami kerugian sekitar Rp13,5 juta. “Kasus ini terus kami kembangkan, karena antar tersangka masih saling tuding,” pungkas Oka.

ant/isw