SOLOPOS.COM - Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen Ipda Sigit Krisyanto (tengah) bersama anggota Satlantas lainnya membantu petani memanen padi saat menjalan program Polantas Dasuk Desa, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen punya inovasi unik, yakni polisi lalu lintas (polantas) masuk desa dan polisi pertanian Indonesia. Inovasi ini dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat.

Inovasi itu digulirkan Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen Ipda Sigit Krisyanto. Sigit bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 di sejumlah desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyak warga yang terdampak pandemi secara ekonomi karena pendapatan mereka menurun. Teknisnya, polantas akan memberikan pelatihan di desa. Jenis pelatihannya fokus pada soal mengolah lahan pertanian.

Baca juga: Tak Ada Order Selama Pandemi, Pengrajin Gamelan Wirun Sukoharjo Terancam Bangkrut

“Polantas masuk desa itu dalam rangka mendorong masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka di masa pandemi dengan cara memanfaatkan lahan sekitar rumah warga. Lahan-lahan yang menganggur itu diolah dan ditanami tanaman hortikultura sehingga bisa mendatangkan pemasukan atau untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup warga,” ujar Sigit kepada Solopos.com, Jumat (19/2/2021).

Sigit mengatakan warga diajari bagaimana menanam bawang merah, melon, cabai, dan lainnya di lahan sempit yang dimiliki warga. Dengan teknik tanam tertentu, dia mampu membuktikan hasil panen warga meningkat dibandingkan dengan teknik menanam biasa.

Baca juga: Bruk Bruk! Pengendara Motor di Jogja Tiba-Tiba Ditendang Orang Tak Dikenal

Edukasi Masyarakat

“Kami masuk ke desa-desa itu sebenarnya untuk mememinimalisasi kegiatan represif dan preventif tetapi lebih pada upaya edukasi ke masyarakat. Dalam hal ketahanan pangan, saya pernah ikut pameran Hari pangan ke sejumlah daerah. Saya memang tidak ahli di pertanian tetapi ilmu yang saya ketahui itu saya bagikan kepada warga agar lebih bermanfaat,” ujarnya.

Sigit mengedukasi warga mulai dari mengolah tanah, menanam hingga panen dengan standar operisonal prosedur (SOP) yang dibuat sendiri.

Baca juga: Ini Fakta Tentang Jalak Lawu, Burung Viral Penuntun Pendaki yang Tersesat

Kini, lewat program polantas masuk desa, dia memiliki sejumlah petani binaan, terutama di wilayah desa asalnya, yakni di Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen dan di Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen.

“Saya bahkan pernah memberi modal ke petani kemudian saat panen hanya mengembalikan harga bibit dan pupuk sesuai dengan harga pasaran. Keuntungannya untuk petani sendiri,” ujar dia.

Di lingkungan Polres Sragen pun Sigit juga bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan kosong. Hasilnya bisa dinikmati anggota Polres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya