SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruang laktasi. (JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SEMARANG-Ketiadaan pojok laktasi di tempat bekerja menjadi kendala dalam pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, kata pakar kesehatan anak RS St Elisabeth Semarang dokter J.C. Susanto, Sp.A (K).

“Pojok laktasi merupakan fasilitas bagi ibu untuk menyusui anaknya atau memeras ASI. Memang belum seluruh perusahaan menyediakan fasilitas itu, padahal keberadaannya penting,” katanya di Semarang, Sabtu (9/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis anak itu di sela seminar kesehatan bertema “Menyusui: Satu Gol Kemenangan untuk Hidup” dalam rangka Pekan ASI Sedunia 2014 yang diprakarsai RS St Elisabeth Semarang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, keberadaan pojok laktasi merupakan kewajiban bagi kalangan perusahaan untuk memudahkan ibu-ibu yang berkarier dalam memenuhi hak dan kewajibannya untuk memberikan ASI eksklusif bagi anaknya.

Namun, diakuinya belum semuanya menyediakan fasilitas itu karena berbagai alasan, seperti penyediaannya bisa menghabiskan tempat dan aktivitas menyusui atau memeras ASI di sela bekerja menghabiskan waktu.

“Sekarang ini, di fasilitas-fasilitas umum, seperti terminal, bandara, dan stasiun sudah menyediakan pojok laktasi meski masih ada yang belum menyediakan. Kalau RS, pasti menyediakan fasilitas itu,” katanya.

Tidak cukup hanya ketersediaan pojok laktasi, kata dia, sarana dan prasarana pendukung untuk fasilitas itu juga harus diperhatikan, setidaknya kursi yang nyaman, wastafel, termos, dan kulkas atau “freezer”.

Susanto menjelaskan keberadaan pojok laktasi juga belum tentu menjamin keberlangsungan pemberian ASI eksklusif tanpa adanya kesadaran dari sang ibu atas betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif.

Sementara itu, Direktur Utama RS St Elisabeth Semarang dokter E. Nindyawan W.A., Sp.B, FINACS mengungkapkan RS St Elisabeth menyediakan pojok laktasi sebagai komitmennya sebagai RS sayang ibu dan bayi.

“Kami mendapatkan penghargaan sebagai RS sayang ibu dan bayi pada tahun 2009 dan 2010. Penyediaan pojok laktasi salah satu dari wujud komitmen kami untuk memudahkan ibu menyusui memenuhi hak dan kewajibannya,” katanya.

Selain penyediaan pojok laktasi, kata dia, RS St Elisabeth juga aktif menggelar berbagai kegiatan untuk mendukung keberlangsungan dan suksesnya pemberian ASI eksklusif, seperti pelatihan konselor menyusui.

“Pemberian ASI eksklusif harus didukung seluruh pihak, mulai dari si ibu secara pribadi, keluarganya, seperti suaminya, hingga lingkungan sekitar, termasuk lingkungan tempat bekerja,” pungkas Nindyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya