SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pembuatan pojok ASI atau ruang menyusui di kompleks kantor pemerintahan diperkirakan menelan anggaran hingga Rp1 miliar. Pemkot membidik 51 kantor kelurahan, lima kantor kecamatan dan 43 pasar tradisional sebagai ruang ramah ibu menyusui.

“Nanti tidak hanya tempat menyusui saja, tapi juga ruang bermain anak-anak. Satu pojok ASI dialokasikan Rp10 juta,” ujar Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di Balaikota, Senin (8/4/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, penyediaan pojok ASI krusial bagi percepatan Solo Kota Layak Anak (KLA) pada 2015. Hingga kini, Pemkot baru memiliki pojok ASI di Terminal Tirtonadi. Sementara, pusat pelayanan publik seperti Dispendukcapil dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (PBMPT) juga belum memiliki ruang menyusui.

“Pendirian pojok ASI sesuai survei tingkat kebutuhan masyarakat di fasilitas tersebut,” terang Rudy.

Selain berdasarkan survei, pembuatan pojok ASI juga dilandasi Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan Nomor 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008 dan 1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja.
Dengan adanya aturan penguat, pihaknya berharap banggar bisa menyutujui pengajuan tersebut.

“Perluasan pojok ASI penting untuk percepatan capaian KLA. Saat ini, 35 indikator minimal yang ditentukan pusat sudah dilampaui Solo,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menguraikan lima UPT puskesmas dari 17 UPT di Solo kini telah menyediakan fasilitas ruang menyusui. Adapun keterbatasan lahan di 12 UPT puskesmas menyulitkan penyediaan pojok ASI.
Untuk lima puskesmas sudah ada pojok ASI seperti Pajang, Manahan, Ngoresan, Sangkrah dan Kratonan, pihaknya memplot kawasan tersebut sebagai puskesmas ramah anak. “Kami juga sedang mengusahakan regulasi agar pojok ASI tak hanya menjadi tanggungan pemerintah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya