SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Pohon gambiran berukuran besar yang diperkirakan berusia ratusan tahun di dusun Gojo, Rt 01/09 desa Kedungpoh, mendadak roboh, Minggu, (14/8) sore. Meski tidak ada korban dalam insiden itu, namun batang pohon menutup aliran air warga setempat.

Suwarno, 56, warga Dusun Gojo RT 01/9, Kedungpoh, Nglipar, salah satu saksi mata menceritakan, robohnya pohon itu berlansung sangat cepat. “Pada waktu saya salat. Saya  mendengar suara kretek, kretek, kretek. Seperti suara senapan. Saya pikir ada orang yang ditembak. Bikin sholat saya tidak khusuk, sesaat kemudian anak saya memangil, ternyata pohon gambiran itu roboh,” katanya kepada Harian Jogja, Senin, (15/8).

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Suwarno yang juga merupakan tokoh dusun setempat menduga, pohon itu roboh lantaran batang pohon tidak kuat menahan dahan serta ranting karena usia yang ratusan tahun. Menurut dia pohon itu mempunyai sejarah tersendiri bagi masyarakat dusun setempat. Pohon itu merupakan warisan nenek moyang warga setempat yakni mbah Josuto.

“Mbah Josuto mewariskan kepada kami untuk merawat pohon ini karena mbah Onggowijyo [penunggu pohon] mempunyai andil dalam membangun dusun kami,” imbuhnya.

Kades Kedungpoh, Edi Susilo mengaku telah menginstruksikan kepada dua warga dusun Sinom dan Bojo untuk melakukan kerja bakti menyingkirkan pohon tersebut. Menurut dia, robohnya pohon itu akan mengganggu kestabilan air di dusun setempat.(Harian Jogja/Kurniyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya