Solopos.com, SOLO — Satu pohon beringin besar setinggi puluhan meter tetap dipertahankan sebagai bagian dari pemandangan taman baru di Pura Mangkunegaran Solo yang saat ini tengah dibangun.
KGPAA Mangkunagoro X mengatakan mempertahankan pohon itu merupakan keharusan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Mangkunagoro X bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek revitalisasi taman pukul 08.00 WIB.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Puluhan pekerja tampak melakukan aktivitas pembangunan taman dan sejumlah bangunan. Mangkunagoro X bersama Gibran berkeliling sejumlah area taman melihat dari dekat detail bangunan serta taman yang dibangun.
Salah satunya Sasana Sonten yang merupakan bangunan dengan mayoritas material kaca. Nama Sasana Sonten pada bangunan di Taman Pura Mangkunegaran Solo itu masih sementara dalam proses pembangunan.
Lokasinya berada di sisi selatan pada area tersebut. Sementara di sisi utara taman terdapat pohon beringin dengan ketinggian puluhan meter. Pohon beringin itu menjadi pohon yang paling besar pada lansekap taman.
Baca Juga: Cantiknya Taman Baru di Pura Mangkunegaran Solo, bakal Dibuka untuk Umum Lo
Kesan pohon semakin besar sebab kondisi sebagian tanaman bunga hanya setinggi lutut orang dewasa. “Pohon harus dipertahankan, sudah puluhan tahun, lebih tua dari saya itu,” kata Mangkunagoro X kepada Solopos.com di sela-sela peninjauan.
Dia nengaku belum mengetahui pasti berapa usia pohon itu apakah sudah ada pada era Mangkunegoro VII yang menjadi inspirasi pembangunan Taman Pura Mangkuengaran Solo itu atau belum. Tidak ada cerita khusus terkait pohon tersebut.
“Yang pasti sebelum saya lahir sudah ada,” paparnya. Menurut dia, revitalisasi Taman Mangkunegaran terinspirasi taman pada era Mangkunagoro VII sekitar 1920. Bangunan lapangan tenis dikembalikan menjadi kawasan taman yang bakal rampung pembangunannya akhir tahun ini.
Baca Juga: Wah! Mangkunegaran Solo sedang Bangun Taman Pracima Tuin, Gibran Beri Bocoran
Adapun pembangunan itu didanai dari tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR BUMN dan sponsorship. Mangkunagoro belum mau memberi tahu berapa nilai biaya revitalisasi taman tersebut.
“Jadi ini kombinasi beberapa perusahaan yang support kami, CSR, sponsorship. Nanti bisa lihat setelah jadi, bisa terlihat siapa-siapa saja yang support [perusahaan yang terlibat]. Ini tak lepas dari dukungan Menteri BUMN Erick Thohir,” ujarnya.