SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Pengprov Persatuan Olahrga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DIY akan menitipkan sejumlah atlet juniornya berlatih bersama atlet Pelatnas. Hal itu dilakukan karena DIY tidak memiliki fasilitas dayung yang memadai.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Ini adalah kesempatan yang diberikan PB PODSI untuk atlet junior dibina bersama atlet pelatnas lainnya,” ungkap Ketua Umum Pengprov PODSI DIY, Zaelani, ketika ditemui di Sekretariat KONI DIY, Kamis (19/1).

PODSI menyambut baik kesempatan ini. Biar bagaimanapun jika berlatih di bawah bimbingan PB PODSI di pelatnas hasilnya dinilai akan lebih maksimal.

Paling tidak, dari segi fasilitas dan latihan lebih terjamin. Serta didukung pelatih-pelatih yang bersertifikasi. Diharapkan penitipan ke pelatnas akan mampu membina atlet secara maksimal sehingga bisa menjadi atlet-atlet yang andal.

DIY  telah memiliki tiga calon untuk dititipkan yaitu Seno, Candra dan Farid. Mereka diseleksi ketika mengikuti prakualifikasi PON dayung pada 10-20 Desember lalu. Menurut Zaelani, ketiga atlet tersebut dinilai langsung PB PODSI.

“Kami akan menyeleksi lagi atlet-atlet lain yang kira-kira memenuhi persyaratan PB baik dari tinggi maupun berat badan,” imbuh dia.

Setiap atlet yang dititipkan akan ditanggung penuh PB mulai fasilitas, akomodasi serta kepindahan sekolah. Program ini merupakan program PB PODSI yang sudah berjalan cukup lama. Namun, Pengprov baru mengetahui awal tahun ini setelah mengikuti pra-PON.

“Pra-PON kemarin adalah kali pertama DIY ikut, jadi kami baru tahu ada program ini. Kami menyambut baik kesempatan ini akan memanfaatkan sebaik-baiknya,” papar mantan wakil bupati Sleman ini.

Zaelani mengakui pembinaan atlet dayung di DIY terkendala fasilitas dan mahalnya sarana. Satu perahu rowing 8+ bisa mencapai Rp400 juta, itupun bukan buatan Eropa. Satu set dayung bisa mencapai Rp10 juta yang merupakan produk lokal Indonesia yang tidak tahan lama.

Pada pra-PON lalu, DIY cukup memperlihatkan hasil baik. beberapa atlet mampu bercokol di peringkat tujuh dan sembilan. Syarat lolos ke PON adalah urutan delapan besar. Namun hal itu masih ditentukan kuota PB.

“Kami masih menunggu kabar dari PB mengenai kepastian lolos atau tidak ke PON,” pungkas dia.(Harian Jogja/
Kusnul Isti Qomah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya