Solopos.com, SOLO — “Waduh, kesiangan aku. Jam 07.00 WIB, baru belanja, belum masak, nyuci, beres-beres rumah,” gerutu seorang pekerja kantor perbankan di Solo saat berbelanja di depan rumahnya di kawasan Palur, Karanganyar, Kamis (8/9/2022) pagi. “Kerinan (kesiangan) mbak? Pulang jam berapa semalam, kok sampai kesiangan. Itu kerja apa dikerjain. Makane jadi PNS wae mbak, penak kerjane santai, gajine gede,” celoteh tukang sayur sambil terkekeh melihat pelanggan setianya datang kesiangan.
Bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) menjadi impian sebagian besar orang di Indonesia. Status tersebut merupakan kebanggaan yang abadi bagi kebanyakan orang tua. Bukan hanya masalah gaji dan jaminan hidup di hari tua, banyak previlege yang diterima saat seseorang menjadi ASN. Hal yang mungkin menjadi pertanyaan orang banyak, kenapa ASN yang mendapat previlege padahal jumlah pekerja sektor di luar pemerintahan justru lebih banyak?
