Solopos.com, KARANGANYAR -- PNS asal Karanganyar, Sulardi, 50 akhirnya ditemukan setelah jatuh ke Bengawan Solo dari Jembatan Sroyo, Karanganyar pada Minggu (14/20201) pukul 17.00 WIB . Warga Dukuh Gerdu, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (16/2/2021) dini hari, 36 km dari lokasi jatuh.
Pihak keluarga korban memastikan Sulardi tidak bunuh diri. Insiden itu murni kecelakaan. Keluarga menyampaikan korban meninggal saat berdiri di tepi Jembatan Sroyo dan hendak muntah ke arah sungai. Nahas, korban terpeleset dan jatuh ke sungai.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
"Pihak keluarga menyebut korban meninggal bukan bunuh diri. Tapi terpeleset saat hendak muntah ke arah sungai," ujar Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo, Selasa.
Baca juga: PNS Karanganyar Jatuh ke Bengawan Solo, Tim SAR Susuri Sungai Sampai ke Bojonegoro
Langsung Dimakamkan
Nur Wibowo menyampaikan jenazah sudah diterima keluarga dan langsung dilanjutkan prosesi pemakaman. "Keluarga sudah memastikan dan menerima kondisi tersebut. Ini langsung dimakamkan [saat dihubungi Solopos.com pukul 10.00 WIB]," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sulardi ditemukan di wilayah Kabupaten Sragen, tepatnya di sekitar Jembatan Sapen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi. Tim SAR gabungan Soloraya berhasil mengevakuasi tubuh korban pada Selasa pukul 04.15 WIB.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiarto, menuturkan Tim SAR gabungan melakukan pemantauan visual selama 24 jam di sejumlah titik pos pemantauan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Penyisiran korban kecelakaan air diawali dari lokasi kejadian, yakni di Dusun Dalon, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar hingga Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Penyisiran dimulai Minggu. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban pada Selasa.
Baca juga: Terpeleset dari Jembatan Sroyo, PNS Karanganyar Ditemukan Meninggal Dunia di Bengawan Solo
"Korban ditemukan 36 kilometer dari lokasi awal kejadian. Ini otomatis operasi SAR ditutup Selasa pukul 07.30 WIB. Sudah dipastikan itu korban yang terjatuh dari Jembatan Sroyo. Pihak keluarga sudah memastikan dan hasil visum dari RSUD Karanganyar juga sama. Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga," kata Arief saat dihubungi Solopos.com, Selasa.
Arief menceritakan kronologi proses evakuasi terhadap penjaga SDN 03 Jetis itu. Tim SAR gabungan berjaga selama 24 jam di setiap titik pos pemantauan. Tubuh korban terpantau kali pertama di daerah Masaran sekitar pukul 00.30 WIB. Anggota SAR mengejar melalui jalur darat.
Arus Deras
Tubuh korban kembali terpantau melintas di bawah jembatan Gawan di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Korban akhirnya berhasil dievakuasi saat melintas di sekitar jembatan Sapen di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen pukul 04.15 WIB.
"Kami enggak berani mengejar korban di air saat melintas di Masaran karena arus deras dan cukup kencang. Jadinya hanya pengamatan visual. Kami mau mencegat di Gawan tetapi korban sudah lewat duluan saat kami hendak menurunkan perahu karet. Akhirnya tim SAR gabungan nyanggong di Sapen. Perahu karet sudah diturunkan. Begitu korban lewat, tim langsung mengevakuasi," ujar Arief.
Baca juga: Aturan Hajatan di Karanganyar Tetap Seperti PPKM Jilid II
Arief menyampaikan posisi tubuh korban berada di tengah aliran Sungai Bengawan Solo. Sehingga satu-satunya cara mengevakuasi tubuh korban menggunakan perahu karet. Lantas, jenazah korban dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan visum dan konfirmasi dari pihak keluarga.