SOLOPOS.COM - Kapolsek Jaten, Iptu Achmad Riedwan Prevoost, (mengenakan baju biru muda), mengecek lokasi warga Desa Jetis, Jaten, Karanganyar, tercebur ke kali dari jembatan Ring Road Jaten, Minggu (14/2/2021) pukul 17.00 WIB. (Istimewa/Polsek Jaten)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pencarian PNS Karanganyar yang jatuh ke Sungai Bengawan Solo di wilayah Dusun Dalon, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, dilakukan sampai ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Korban adalah Sulardi, 50, warga Dukuh Gerdu, Desa Jetis, Kecamatan Jaten. Dia jatuh ke aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Sroyo di kawasan Ring Road pada Minggu (14/2/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiarto, menyampaikan proses penyisiran untuk menemukan korban dimulai Minggu. Operasi SAR akan dilakukan selama tujuh hari atau hingga Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Ini Loh Fungsi Luweng di Pracimantoro Wonogiri yang Hilang

100 Sukarelawan

Pada Senin (15/2/2021), sebanyak 100 orang sukarelawan yang tergabung dalam tim SAR gabungan dikerahkan untuk menyisir aliran Sungai Bengawan Solo. Mereka menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet.

Penyisiran dilakukan dalam radius enam kilometer dari lokasi PNS Karanganyar yang jatuh dari jembatan. Area tersebut menjadi ring satu atau area inti penyisiran.

Selain penyisiran, Basarnas Pos SAR Surakarta juga membuat lima pos pantau dari lokasi kejadian hingga Kabupaten Bojonegero, Jawa Timur.

"Hari ini, kami bersama Tim SAR gabungan kurang lebih 100 orang, melakukan pencarian dari lokasi kejadian hingga Sragen lalu sampai Ngawi. Kami tambah lagi hingga Bojonegoro. Semua sudah siap," ujar Arief saat berbincang dengan wartawan di pos komando (posko) pencarian korban, Senin.

Baca juga: Mendadak Pusing, PNS Karanganyar Jatuh Ke Sungai Dari Jembatan Ring Road Sroyo

Korban Diduga Hanyut

Arief mempertimbangkan kemungkinan PNS Karanganyar yang jatuh itu hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo hingga ke Bojonegoro. Salah satu kasus yang menjadi pembelajaran tim SAR gabungan adalah kecelakaan air yang terjadi di Kecamatan Gondangrejo beberapa waktu lalu.

"Tidak menutup kemungkinan korban sampai Bojonegoro karena kami belajar dari pengalaman yang dulu di Gondangrejo. Dalam waktu 40 jam, sudah sampai Bojonegoro. Tadi malam kan arus cukup deras, apapun itu segala kemungkinan kami siapkan," jelas dia.

Baca juga: Menguak Misteri Hilangnya Luweng di Pracimantoro Wonogiri Bak Ditelan Bumi

Arief menjelaskan proses evakuasi hanya menggunakan perahu karet dan pemantauan visual. Penyisiran di ring satu dilakukan setiap hari hingga pukul 17.00 WIB. Basarnas Pos SAR Surakarta belum mempertimbangkan menggunakan penyelam untuk mencari keberadaan korban. Basarnas mempertimbangkan risiko bagi tim SAR apabila nekat menerjunkan tim penyelam.

"Risiko berat untuk anggota karena arus deras. Lokasi kecelakaan air di aliran Sungai Bengawan Solo. Jadi proses penjaringan korban ini dinilai kurang efektif. Arusnya deras. Makanya kami pakai perahu karet dan menyisir tepian kanan dan kiri. Bolak balik pada radius enam kilometer dari titik korban jatuh ke arah hilir," ujarnya.

Arief menuturkan Basarnas Pos SAR Surakarta akan mengevaluasi hasil penyisiran terhadap PNS Karanganyar yang jatuh ke Sungai Bengawan Solo setiap hari. Langkah itu dilakukan untuk menentukan strategi yang akan dilakukan pada hari berikutnya.

Baca juga: Rombongan Jokowi Bagi-Bagi Sembako Seusai Nyekar di Karanganyar, Warga Sampai Uyuk-Uyukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya