SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang pegawai negeri sipil (PNS) ditemukan meninggal dunia di kamar mandi rumah kontrakknya di Jl. Kamboja, Perumahan Griya Karya Sejahtera 4 Blok A2, Dusun Carat, Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Minggu (10/2/2019).

PNS bernama Nurul Badriyah Yusriyani, 59, itu tercatat sebagai warga Karanganom RT 001/RW 004, Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar. Tubuh kaku Nurul kali pertama ditemukan pemilik rumah kontrakan, Daryanto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nurul menyewa rumah Daryanto sejak awal Januari. Dia tinggal seorang diri di kontrakan itu.

Daryanto menceritakan awal mula menemukan tubuh Nurul tergeletak di dalam kamar mandi. Seperti biasa, keluarga Nurul mengunjungi Nurul setiap akhir pekan atau Minggu.

“Seharusnya memang kerabatnya datang. Pagi tadi kerabatnya telepon. Bilangnya telepon [Nurul] tetapi enggak diangkat. Dia khawatir, lalu minta tolong saya mengecek,” kata Daryanto saat berbincang dengan wartawan di lokasi kejadian, Minggu.

Dia melihat sandal Nurul ada di pintu samping rumah. Daryanto berusaha memanggil Nurul dan mengetuk pintu. Tetapi tidak ada respons.

Daryanto berinisiatif membuka pintu menggunakan kunci cadangan. Saat pintu terbuka, dia mencium bau kurang sedap.

“Saya cari di kamar. Tetapi enggak ada. Saya cek di kamar mandi ternyata terkunci. Saya dobrak, [Nurul] sudah tergeletak di kamar mandi meninggal dalam posisi tengkurap agak miring. Dia mengenakan daster,” ujar dia.

Nurul tercatat sebagai PNS yang mengajar seni dan budaya di MTs Negeri 5 Karangmojo. Dia mengontrak rumah tidak jauh dari tempatnya mengajar.

Daryanto menyampaikan salah satu alasan Nurul menyewa rumahnya karena dekat dengan tempat bekerja. “Ceritanya awalnya tinggal di Perumnas Palur, Ngringo. Lalu kontrak di sini karena pindah mengajar di sekolah itu [MTsN 5 Karangmojo]. Supaya dekat,” tutur dia.

Warga sekitar tidak berani mendekat setelah menemukan tubuh perempuan berkerudung itu. Mereka melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Pantauan Solopos.com, angoota Polsek Jaten, Polres Karanganyar, BPBD Karanganyar, dan Puskesmas Jaten 1 datang ke lokasi untuk mengevakuasi Nurul. Tenaga medis Puskesmas Jaten 1, Sri Handayani, melakukan visum luar.

“Ada luka lecet di wajah dan kedua lutut. Kondisi perut membesar. Tidak ada tanda penganiayaan. Kemungkinan jatuh di kamar mandi. Perkiraan waktu meninggal dua atau tiga hari sebelum ditemukan,” tutur dia kepada polisi seusai melakukan visum luar.

Teman satu kantor Nurul, Sukamto, menyampaikan kali terakhir bertemu Nurul pada Rabu (6/2/2019). Menurut dia, Nurul izin tidak masuk kerja pada Kamis (7/2/2019).

Rekan kerja maklum apabila Nurul izin karena kondisi kesehatan. Menurut dia, Nurul berobat ke rumah sakit.

“Sakit kadang kambuh. Sering berobat ke RSUD Karanganyar. Februari 2020 nanti pensiun. Ini katanya sedang mengurus percepatan pensiun. Sedang menunggu surat dari Jakarta.”

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Purbo Ajar Waskita, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, menyampaikan Nurul diduga terjatuh di kamar mandi dan meninggal.

“Dari keterangan anaknya, korban menderita penyakut gula. Jatuh di kamar mandi,” kata dia kepada wartawan di lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya