SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Seorang oknum PNS Pemkab Boyolali tega mencabuli anak baru gede (ABG) berinisial NS, 12, warga Teras.

Perbuatan asusila ini telah dilakukan TW, 52, warga Jogonalan, Kabupaten Klaten terhadap korban sejak tahun 2010 lalu. Namun, tindakan asusila pada korban baru saja diketahui.

Salah seorang kerabat korban, Ninik menuturkan peristiwa itu kali pertama terjadi pada Juni 2010. Ia menuturkan pelaku merupakan kekasih sang ibu, WN, 42, yang merupakan seorang janda dengan tiga anak.

“Pelaku itu kekasih ibu korban. Saat itu pertengahan 2010, ia menginap di rumah WN yang juga tinggal bersamanya dua anaknya, NS dan RT. Saat ibunya telah tidur, ia menghampiri korban di kamarnya. Pada waktu itulah ia mencabuli korban untuk kali pertama,” tuturnya kepada wartawan di sela aduannya ke DPRD Boyolali, Jumat (18/11/2011).  Atas peristiwa ini ia pun mengadukan nasib kerabatnya ke DPRD Boyolali melalui Komisi I dan IV.

Lebih lanjut ia menguraikan kecurigaan sejumlah kerabat dan para tetangga bermula dari perubahan perilaku korban. NS awalnya lincah dan ceria mendadak menjadi murung dan bersikap tidak biasa.

Lebih lanjut ia mengatakan setelah mengamati lebih dekat ada perubahan bentuk tubuh pada korban. Atas persetujuan aparat desa pihaknya lantas menanyakan apa yang terjadi. Korban pun lantas mengakui tindak asusila yang dilakukan pacar ibunya.

Tindakan asusila itu dilakukan sejak kelas 5 SD hingga Juli 2011.  Setidaknya, pelaku mencabuli korban sebanyak tiga kali. Kali terakhir tindakan bejat itu dilakukan sekitar Juli 2011. Korban diancam untuk tidak melapor kejadian yang menimpanya pada siapa pun.

“Kami sangat terkejut. Korban merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Setelah ayahnya wafat, ibu korban menjalin hubungan dengan pelaku. Bahkan pelaku terkadang menginap di rumah korban,” imbuhnya. Di rumah itu tinggal ibu, korban dan kakaknya yang menderita tuna wicara. Sementara tiga kakaknya tinggal di luar daerah.

RS, salah satu kakak korban yang sudah  berkeluarga dan tinggal di Banyudono menambahkan pihaknya sudah lama mendengar tentang hubungan gelap yang dilakukan ibunya. Bahkan, dia sempat meminta aparat desa setempat untuk menggerebek saat lelaki itu menginap di rumah ibunya.

“Penggerebekan belum sempat dilakukan, malah adik saya menjadi korban. Keluarga lantas melaporkan kejadian ini ke Mapolres Boyolali (Senin 14/11/2011) disertai hasil visum dari RSUD Boyolali. Selasa (15/11/2011) malam,  pelaku yang berdomisili di Jogonalan Klaten dijemput paksa oleh petugas Polres Boyolali,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV, Agus Wiyono mengatakan pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Terlebih korban masih di bawah umur.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya