SOLOPOS.COM - 2 PNS duduk-duduk saat Upacara hari ulang tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-Alun Boyolali, Rabu (17/8/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

PNS Boyolali yang ketahuan duduk-duduk saat upacara HUT RI mendapat pembinaan dari BKD.

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Boyolali akhirnya membina dua pegawai yang kedapatan duduk-duduk saat Upacara Peringatan ke-71 HUT RI, di Alun-alun Pemkab Boyolali, Rabu (17/8/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, BKD atas instruksi Bupati Seno Samodro dan Wakil Bupati M.Said Hidayat, berhasil menelusuri identitas dua pegawai yang dimaksud. Keduanya sudah dipanggil ke Kantor BKD pada Selasa (30/8/2016).

“Tapi maaf saya tidak akan sebutkan identitas dua pegawai tersebut. Tidak etis. Yang jelas keduanya sudah kami panggil, pembinaan terhadap keduanya tengah kami proses,” kata Kepala BKD Boyolali, Karsino, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (31/8/2016). Pembinaan juga diberikan kepada SKPD tempat dua pegawai itu bertugas.

[Baca Juga: Upacara Bendera HUT RI, Beberapa PNS Malah Ngobrol ]

Dia menuturkan Bupati, Wakil Bupati, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Sri Ardiningsih marah dengan ulah dua pegawai yang tidak hormat saat pengibaran bendera merah putih namun justru duduk-duduk sambil ngobrol. Tindakan tersebut dinilai merusak citra birokrasi di Boyolali. Apalagi saat Peringatan HUT RI kemarin, seluruh warga negara kembali diingatkan soal nasionalisme.

“Saya harap kasus ini menjadi perhatian semua pegawai negeri sipil di Boyolali. Saya juga berterima kasih, dengan foto itu yang kemudian beredar luas, tentu akan jadi pengingat bagi seluruh pegawai. Saya tidak perlu halo-halo lagi, kalau upacara ya harus khidmat dan serius,” jelasnya.

Beredarnya foto dua PNS yang duduk-duduk saat upacara Peringatan ke-17 HUT RI, telah memberikan efek jera kepada yang bersangkutan.

“Dengan mereka di-bully di media sosial hingga kami berikan peringatan keras, tentu akan menimbulkan efek jera. Saya kira PNS yang lain juga harus punya perhatian dengan kebiasaan-kebiasaan tidak baik itu,” ujarnya.

Pembinaan kepada dua PNS bukan hanya karena tindakan itu dilakukan saat Upacara HUT RI. Semua PNS yang mengikuti upacara apapun semestinya menunjukkan sikap disiplin yang baik.

“Kasus ini juga menjadi cambuk bagi kami selaku pembina kepegawaian. Benar-benar telah menjadi preseden buruk. Bahkan kepada yang bersangkutan sampai saya sampaikan, kalau memang bosan dengan seragam Korpri, silakan lepaskan, banyak kok yang mau mengisi.”

Karsino kembali mengingatkan pegawai negeri sipil untuk menjaga sikap dan perilaku tidak hanya di lingkungan kerja tetapi juga di lingkungan masyarakat. Tanpa sadar setiap langkah pegawai birokasi selalu diawasi masyarakat. Semua sikap dan perilaku selalu ditonton masyarakat.

“Jadi untuk mengantisipasi anggapan yang kurang baik, jaga tindakan dan perilaku.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya