SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

SUKOHARJO — Dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Kabupaten Sukoharjo senilai Rp12,520 miliar siap untuk digulirkan ke masyarakat. Dana dari pemerintah pusat itu sudah bisa dicairkan, pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Sukoharjo, Dade
Saripudin, mengatakan dana tersebut semuanya untuk kegiatan yang
bersifat lingkungan, sosial dan ekonomi di 83 desa yang berada di enam kecamatan. Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Grogol,
Kartasura, Sukoharjo, Baki, Gatak dan Mojolaban. “Pos paling banyak yakni di bidang lingkungan, sebab di situ ada perbaikan rumah tak layak huni (RTLH). Dana yang digunakan hampir Rp8 miliar,” terang Dade kepada Solopos.com.

Dana sebanyak Rp8 miliar itu, sambungnya, digunakan untuk perbaikan
lebih dari 800 rumah. Selain itu ada juga bantuan alat saluran aliran
listrik di 250 rumah. “Jadi bagi warga miskin yang tidak memiliki
aliran listrik sendiri atau masih ngikut tetangga, akan kami
bantu pengadaannya. Daya yang dihasilkan maksimal 450 watt,” papar
Dade.

Sedangkan untuk bantuan RTLH, kata dia, per rumah rata-rata Rp8
juta-Rp10 juta. Dana yang digulirkan ke masyarakat itu, sambungnya,
adalah dana stimulan atau dana pendamping. Jadi warga yang akan dibantu tetap harus menyiapkan dana swadaya. Rata-rata rumah warga yang akan dibantu itu, jelas Dade, memiliki ciri-ciri maish berdinding anyaman bambu, masih berlantai tanah dan atap rumah sudah rapuh.

Untuk perbaikan rumah penuh, kata dia, antara lain membutuhkan dana
sekira Rp20 juta-Rp25 juta. Namun, ungkapnya, biasanya warga yang
dibantu itu sudah memiliki bahan bangunan yang masih bisa dipakai,
seperti kayu dan genteng. “Dengan menggunakan bahan-bahan yang lama
dan mengandalkan tenaga dari para tetangga, maka bisa menghemat biaya, jadi lebih irit,” ujarnya.

Sementara dana PNPM yang lain digunakan untuk aksi sosial, seperti
menggelar pelatihan, memberikan bantuan gerobak, kambing bergulir dan
sebagainya. Khusus untuk kegiatan ekonomi, sambungnya, pihaknya tidak
memberikan semua akses peminjaman modal usaha kepada semua masyarakat. Pasalnya saat ini ada sebagian peminjam yang belum mengembalikan modal awal. “Kalau modal awalnya sudah kembali, yang bersangkutan bisa meminjam lagi. Tapi kalau belum, ya tidak kami berikan akses,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya