SOLOPOS.COM - Pedagang daging sapi di Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo, Ning, menyiapkan pesanan pelanggan, Kamis (26/5/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJOHarga daging sapi di Pasar Ir Soekarno, Jl Jenderal Sudirman, Sukoharjo, cenderung stabil meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak di Soloraya dan Pasar Hewan Bekonang, Mojolaban, ditutup selama dua pekan.

Penutupan pasar hewan itu sebagai bagian upaya pencegahan penularan PMK yang merebak di beberapa daerah Soloraya. Pedagang daging sapi sekaligus pemilik penjagalan di Pasar Ir Soekarno, Ning, mengatakan adanya wabah PMK mengakibatkan penjagal cukup sulit mendapatkan sapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski begitu, harga daging sapi di pasar masih terbilang stabil hingga Kamis (26/5/2022). “Ya ada dampaknya, sapi sekarang jadi sulit dicari katanya, soalnya kan pasar hewan ditutup. Tapi kalau saya sudah ada pemasoknya sendiri. Kalau harga per kilogramnya masih Rp130.000 jualnya” katanya saat ditemui di kiosnya, Kamis.

Pedagang yang setiap hari menjual sebanyak satu ekor sapi atau 2,5 kuintal daging di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo tersebut mengatakan harga tersebut terbilang normal, sama seperti hari biasanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ning menyebut beberapa pedagang yang menjadi pelanggannya juga masih sering mengambil daging di kios miliknya. “Masih sama seperti hari biasanya, biasanya yang beli penjual bakso, soto, atau pembeli biasa. Kalau ramai bisa dua sapi sehari,” jelasnya.

Baca Juga: Info Lur.. Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Tutup 24 Mei-6 Juni 2022

Sementara itu pedagang daging sapi lainnya di pasar yang sama, Heni Wahyuningsih, mengatakan dibandingkan sebelum Ramadan, harga daging saat ini memang lebih mahal. Sebelum puasa dulunya hanya Rp115.000/kilogram, sekarang Rp130.000/kilogram.

Ketersediaan Stok

“Itu saja sudah mahal, kalau kemungkinan naik lagi gara-gara PMK ya jadinya semakin sepi,” katanya saat dijumpai di kiosnya. Heni menyebut harga Rp130.000/kilogram cukup memberatkan pedagang bakso yang membeli daging padanya.

Ia berharap dengan merebaknya PMK tidak akan mempengaruhi harga daging sapi maupun ketersediaan stok di pasar wilayah Sukoharjo. Lebih lanjut ia mengatakan dalam sehari bisa menjual 25 kilogram daging sapi saat penjualan sepi.

Baca Juga: Sapi dan Kambing di Kartasura Dicek untuk Antisipasi PMK, Hasilnya?

Saat ramai terutama pada Sabtu dan Minggu, dia bisa menjual hingga lebih dari 1 kuintal atau 100 kilogram daging sapi dalam sehari. Heni menyebut biasanya mengambil daging dari daerah Kalioso, Boyolali.

Jawaban senada dengan Heni dan Ning disampaikan penjual daging sapi di pasar tersebut, Ahmad Mujahid, saat ditanya terkait dampak PMK dan penutupan pasar hewan. Ahmad mengatakan harga daging sapi saat ini masih stabil.

Dia menyebut dalam sehari rata-rata menjual 50 kilogram daging. “Masih biasa, masih harga Rp130.000/kilogram. Belum ada kenaikan harga, penjualan juga masih sama seperti biasanya,” katanya.

Baca Juga: Punya Seribuan Hewan Kurban, Begini Langkah Lazismu Solo Antisipasi PMK

Sementara itu, dalam laman bisnis.com, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia dan jutaan hewan ternak terjangkit virus tersebut per 22 Mei 2022.

Dari 16 provinsi yang telah memiliki kasus PMK, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat telah ada 82 kabupaten dengan 5,45 juta ekor hewan yang terkena PMK atau mencapai 39,4 persen dari total hewan ternak nasional pada akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya