SOLOPOS.COM - Pasar hewan di Kalongan, Kecamatan Purwodadi ditutup untuk menekan penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK hewan sapi di Kabupaten Grobogan. (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Dinas Peternakan atau Disnakan Grobogan menginformasikan hingga Senin (6/6/2022) sore, total sudah ada 560 kasus PMK atau penyakit mulut dan kuku pada hewan sapi.

Dari jumlah tersebut 549 di antaranya merupakan kasus aktif dan 13 kasus PMK baru, kemudian enak sapi dinyatakan sembuh serta 5 sapi mati.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kasus PMK pada hewan sapi tersebut sejak muncul pada Mei 2022 kini telah menyebar hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan.

Data dari Disnakan yang diterima Solopos, Selasa (7/6/2022) menyebutkan kasus PMK menyebar di 15 kecamatan dari total 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan.

Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan hanya empat kecamatan yang belum terserang PMK. Yakni Kecamatan Klambu, Tegowanu, Kedungjati, dan Tanggungharjo.

Baca juga: Bus Trans Semarang Tabrak Motor, Pegawai RS Meninggal Dunia

Sementara 15 kecamatan lainnya sudah ada kasus PMK pada ternak sapi. Di mana kasus terbanyak berada di Kecamatan Gabus dengan 124 kasus PMK, Wirosari 105 kasus.

Kemudian Kecamatan Geyer 52 kasus, Toroh 44 kasus, Kradenan 44 kasus, Karangrayung 28 kasus, Brati 23 kasus. Selanjutnya Kecamatan Purwodadi dan Tawangharjo masing-masing 21 kasus.

Sementara Kecamatan Grobogan 14 kasus, Penawangan 7 kasus, Gubug 9 kasus. Sedangkan Kecamatan Godong hanya terdapat 1 kasus PMK.

Menanggapi tingginya angka kasus PMK pada hewan sapi di Grobogan, Bupati Sri Sumarni mengatakan Pemkab sudah melakukan sejumlah langkah.

Baca juga: Sup Becek, Kuliner Ikonik Grobogan yang Bikin Nagih

Langkah yang dilakukan Disnakan dan OPD terkait menurut Bupati adalah dengan menutup pasar hewan. Seperti di Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, di Wirosari dan di Ketitang, Godong.

“Karena kasusnya merebak dan disinyalir masuk dari Jawa Timur, maka penutupan pasar hewan kita perpanjang sepekan lagi,” jelas Bupati Sri didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Setda Grobogan Agus Budi Karyanto, Selasa (7/6/2022).

Semula Disnakan telah menutup tiga pasar hewan yang ada di Kabupaten Grobogan. Penutupan pasar tersebut semula sampai 7 Juni 2022.

Selain penutupan pasar hewan untuk menekan kasus PMK, Bupati juga menyarankan para peternak menjaga kesehatan hewan salah satunya dengan memberikan jamu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya