Solopos.com, WONOGIRI — Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai belum mempengaruhi harga daging sapi di Wonogiri. Penurunan daging sapi yang terjadi saat ini dianggap bukan karena munculnya kasus PMK.
Salah satu penjual daging sapi di Los Pasar Kota Wonogiri, Narti, mengatakan puncak kenaikan harga daging sapi terjadi pada momen libur Lebaran 2022. Seiring peningkatan kebutuhan saat Lebaran, harga daging sapi melonjak hingga Rp150.000 per kg.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Jika dibanding pada waktu sebelum Lebaran, kenaikan harganya mencapai Rp30.000. Harga daging sapi di saat normal senilai Rp120.000.
Setelah libur Lebaran, harga daging sapi mulai menurun. Kini daging sapi yang ia jual senilai Rp135.000 per kg. Di waktu sebelumnya, senilai Rp150.000 per kg.
“Bukan karena pengaruh PMK. Di sini stoknya terjamin langsung dari tempat pemotongan di Bulukerto. Mengambilnya juga langsung dari petani [peternak sapi],” kata Narti saat ditemui Solopos.com, Kamis (26/5/2022).
Baca Juga: Pedagang Sapi Wonogiri Ini Ketakutan saat Didatangi Polisi, Kenapa?
Pedagang lainnya, Kawitni, mengatakan harga daging sapi yang dijual senilai Rp130.000. Penurunan harga daging sapi bukan disebabkan merebaknya kasus PMK. Penurunan daging sapi terjadi setelah libur Lebaran. Dalam sehari, Kawitni menyiapkan stok daging sapi seberat 50 kg.
“Kadang-kadang kalau pas lagi ramai, bisa seekor sapi. Beratnya kira-kira 100 kg. Kalau kondisi biasa seperti sekarang ini, setengahnya [50 kg]. Enggak mesti,” katanya.