SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Darah yang dihimpun dari para pendonor darah di Solo selama ini tak selamanya terlepas dari virus HIV, hepatitis B, C, maupun siphilis.

Pasalnya, virus yang terkandung di dalam darah para pendoroh belum bisa diketahui sebelum darah dikeluarkan dan dilakukan pemeriksaan secara terpisah dari pendonor.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Cabang Solo, Titis Wahyuono mengatakan, jumlah darah yang mengandung penyakit virus hepapatitis C maupun hepatitis B berkisar antara 3%-4% dari total stok darah yang dimiliki PMI yakni 3.000-an kantong darah.
Sementara, jumlah darah yang mengandung virus HIV tak mencapai 1% dari total stok darah di PMI.

Dia melanjutkan, untuk mengetahui adanya virus atau tidak dalam darah, PMI melakukan pemeriksaan secara terpisah atas kondisi darah tersebut.

Meski demikian, PMI juga melakukan pemeriksaan secara terpisah kepada pendonor sebelum pengambilan darah dilakukan.

“Hal itu untuk memastikan kesehatan pendonor. Apakah sakit atau sehat. Kami periksa kesehatan jantungnya, paru-parunya maupun organ dalam lainnya. Namun, itu masih belum bisa memastikan adanya kandungan virus dalam darah kecuali dilakukan pemeriksaan secara terpisah lagi atas darah,” paparnya ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (14/8).

Setelah darah dikeluarkan ke dalam kantong, terangnya, PMI baru bisa melakukan pendeteksian ulang atas darah tersebut. Dari pemeriksaan terakhir inilah, terangnya, adanya kandungan virus atau tidak baru bisa diketahui.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya